Ainun Najib Disuruh Kembali untuk Membangun Indonesia

INTERESTNEWS — Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan kepada Ketua Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Ahmad Fahrur Rozi agar membawa pulang Ainun Najib. Jokowi menyampaikan hal tersebut dalam acara pengukuhan PBNU masa khidmat 2022-2027 dan peringatan hari lahir (Harlah) ke-96 NU. Acara berlangsung di di The Dome Balikpapan Sport and Convention Center, Balikpapan, Kalimantan Timur, Senin (31/1/2022).

Siapakah Ainun Najib ini sampai-sampai orang nomor 1 di negeri ini menyuruhnya pulang ke Indonesia? Ainun Najib merupakan seorang praktisi teknologi di bidang data sains yang saat ini bekerja di sebuah perusahaan di Singapura (suarapembaruan.com).

Apakah sebenarnya alasan Presiden Jokowi meminta Ainun untuk pulang ke Indonesia. “Anak-anak muda cerdas yang saat ini di luar negeri, seperti Ainun Najib, sudah saatnya kembali ke Indonesia. Mereka mampu membangun dan memajukan Indonesia, terutama sektor teknologi di Indonesia,” tutur Jokowi.

Menyambut ucapan Jokowi, Ahmad Fahrur Rozi mengatakan: “Saya kira anak-anak muda yang pintar-pintar itu, sudah saatnya pulang. Mereka dapat membangun teknologi tinggi di Indonesia dan akan memajukan Indonesia. Saya kira kita menyambut baik permintaan Presiden.” Fahrur akan merapatkan hal tersebut dengan PBNU dan sangat setuju dengan pemerintah, Selasa (1/2/2022).

Respons Ainun Najib atas permintaan Jokowi ditulis dalam Akun Twitternya.

Sebagaimana kita ketahui bahwa Indonesia adalah negara yang kaya secara alami. Kita memiliki tanah yang subur, pertambangan yang luarbiasa, keanekaragaman tanaman dan hewan, jumlah penduduk yang besar, dan sebagainya.

Banyak negara ingin menanamkan investasi di Indonesia karena Indonesia memiliki peluang pasar yang besar. Negara-negara seperti Cina, Amerika Serikat, Uni Eropa, Jepang, Korea, dan lain-lain berlomba-lomba ingin masuk ke Indonesia. Peluang seperti ini kita harus manfaatkan untuk membangun secara mandiri. Karena itu, generasi muda Indonesia yang cerdas, kreatif, dan inovatif seharusnya membangun negeri sendiri. Negara dan Pemerintah juga perlu menjamin mereka dapat berkontribusi bagi bangsanya.

BACA JUGA:  Demo Besar Mahasiswa 28 Juni Jika RKHUP Tidak Dibuka

Pewarta: Boy Tonggor Siahaan

Mari Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *