Tegakkan Kebenaran Dalam Kepemimpinan UKSW

Interestnews,- Tegakkan kebenaran dalam kepemimpinan UKSW, hal inilah yang menjadi tujuan Indra Budiman, SH. MH, dan David Samuel Gabrial Pella, SH, alumni UKSW, di dampingi oleh kuasa hukumnya Dr. Marthen H. Toelle, Bc.Hk.Sh., Mh, di PN Salatiga melayangkan gugatan terhadap 39 Tergugat, yang hadir pada sidang pertama. (4/1/23).

“Awalnya, kami tidak ingin menempuh jalan ini. Tujuan kami adalah pemulihan nama baik UKSW. Kami sebagai alumni prihatin melihat kondisi saat ini. Melihat Pemilihan Rektor. Baik secara AD/ART maupun secara moral cacat hukum.” Tegas Indra kepada interestnews.or.id dan himandikaspirit.com.

Sekalipun demikian, kata Indra, pihaknya tidak ada niat untuk membawa masalah ini ke jalur hukum. Namun, jika akhirnya harus menempuh jalur hukum itu karena sudah tidak ada jalan lain.

 

Dr. Marthen H. Toelle, Bc.Hk.Sh., Mh, mendampingi ebagai kuasa hukum
dari Indra Budiman SH.MH dan David Samuel Gabrial Pella, alumni UKSW, di PN Salatiga dalam sidang perdana gugatan terhadap Yayasan Dan Rektor UKSW.(4/1/23)

“Kami sudah mencoba untuk bertemu. Kami maunya itu, mari kita musyawarahkan, mari kita dialog. Kami diminta melalui surat dan kami lakukan namun tidak ada tanggapan. Kami sudah mengumpulkan bukti-bukti pelanggaran moral yang dilakukan oleh Rektor Terpilih. Kami hanya ingin agar pemilihan Rektor diulang kembali. Segala upaya sudah kami lakukan dan pilihan terakhir ke sinilah! (PN. Salatiga, red).” Katanya.

Indra, bersama Samuel, Alumni Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) melayangkan gugatan kepada pihak Yayasan dan REktor UKSW Prof. Intiyas Utami PN Salatiga sebagai pilihan terakhir. Berharap agar UKSW sebagai Lembaga Kristen para alumni ini agar aspek moralitas, integritas dan etika menjadi dasar utama dalam memilih pemimpin kembali ditegakkan.

“Pemilihan Rektor kala itu, sudah berjalan dengan baik menghasilkan tiga orang, namun, tiba-tiba, tanpa alasan yang kuat satu orang digantikan oleh Rektor yang sekarang. Itu kan tidak benar. Tidak sesuai dengan aturan. Bahkan dari bukti-bukti.” Kata Indra.

BACA JUGA:  Doa Bersama Desa Matawai Maringu-Kampung Baru

Tidak ada niat mengangkat masalah pribadi seseorang dan semua yang ia lakukan, karena itu urusan pribadinya. Namun, masalahnya ini menyangkut nama baik Lembaga dan seluruh alumni serta semua yang ada di dalamnya.

Masalahnya adalah karena seseorang ini adalah Rektor. Apapun masalah dan tindakannya berdampak kepada Lembaga yang dipimpinnya. Itu masalahnya. Masalah ini terjadi menurutnya, merupakan kelalaian Yayasan dan Dewan Pembina jelas Indra panjang lebar.

“Pemimpin itu kan haruslah menjadi sosok teladan. Nah, pemilihan rektor UKSW periode 2022-2027 ini, cacat moral, cacat etika dan cacat integritas. Sudah bercerai dua kali, masih melakukan Zinah  dan masih menggunakan praktek perdukunan. Ini yang menjadi keberatan kami. Mengapa Dewan Pembina yang sudah mengetahui hal ini namun bersikeras mempertahankan.” Katanya menegaskan.

Praktek perdukunan sangat bertentangan dengan Firman Tuhan ditemukan di pojok salah satu ruangan UKSW

Dasar dari Universitas Kristen Satya Wacana adalah setia akan firman Tuhan. Ia pun mengingatkan firman Tuhan Amsal 1:7a. “Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan”.

“Kalau mengakui kuasa Tuhan, maka harus juga dipahami bahwa Tuhan-lah yang paling tinggi di dalam perundang-undangan. Setiap orang memiliki permasalahan. Tentu juga sebagai manusia masih berdosa namun ini berbicara tentang pemimpin. Jika ia seorang dosen biasa ya kami juga hanya bisa berdoa dan membiarkan saja. Tapi, ini Rektor loh!.” jelasnya lagi.

Indra menyayangkan sikap dan kinerja para dewan pembina Yayasan Perguruan Tinggi Kristen Satya Wacana Salatiga (YPTKSWS). Mengapa tidak menerapkan dasar Firman Tuhan dalam pemilihan Rektor padahal, hampir semua dewan pembina adalah pendeta.

“Dari 18, hanya satu yang bukan pendeta. Kok mereka mengabaikan itu. Seharusnya, pemilihan rektor Satya Wacana, arti dari Satya Wacana kan “Setia Pada Firman Tuhan”. Harusnya dasarnya kan kesana, ke firman Tuhan,” tandas Indra tegas.

BACA JUGA:  Ketum PGIW Jateng: "Butuh Pengorbanan, Hindari Organisasi Kristen Mati Suri"

Indra mengingatkan, rektor adalah representasi universitas, sedangkan jelas bahwa UKSW adalah universitas kristen. Maka segala perilaku dan track record seorang rektor wajib selaras dengan visi dan misi universitas. Jika tidak, maka segala persepsi negatif akan melekat pada semua civitas akademika UKSW.

Sementara itu, penasehat hukum Indra dan Samuel, Dr. Marthen H Toelle mengatakan riak awal ini bermula dari media sosial yang ramai membicarakan masalah seputar UKSW yang menimbulkan banyak pertanyaan dari para alumni.

“Karena mereka (alumni,red) yang ribut di medsos itu mayoritas tidak tahu apa sebenarnya yang terjadi. Dengan ini, klien kami akan membuka kotak Pandora UKSW dan biarlah publik tahu dan menilainya sendiri. Ini lho yang saat ini terjadi di tubuh UKSW,” ujar Marthen.

Marthen, mengutip pernyataan Rektor Magnifikus, rektor pertama Universitas Kristen Satya Wacana, Dr (HC) MR. O.Noto Hamidjojo selaku Founding Fathers  yang berkata: “Alumni memiliki Universitas Kristen Satya Wacana dan sebaliknya Universitas Kristen Satya Wacana memiliki alumni” sehingga kliennya mengambil sikap sebagai yang mewakili alumni.

Adapun tuntutan Kilennya adalah meminta agar PN Salatiga membatalkan keputusan rapat pleno pembina tanggal 5-6 Mei 2022. Keputusan tertanggal 7 Mei 2022 tersebut telah membatalkan salah satu bakal calon rektor yang kemudian digantikan oleh IU yang juga menjadi tergugat.

“Klien saya adalah alumni lulusan dari Fakultas Hukum UKSW. Karenanya, memiliki memiliki legal standing untuk menggugat ke 39 tergugat. Itu adalah keputusan terbaik.” Ujar Marthen.

Marthen berharap melalui kejadian ini, agar semua pihak yang mengaku ikut memiliki dan peduli dengan UKSW tidak hanya hanya berwacana di media sosial. Tempuh jalur hukum negara agar semua permasalahan yang ada terungkap terang benderang dan dapat memilih kembali Rektor yang dapat jadi teladan dan mumpuni.

BACA JUGA:  Iman Dalam Perbuatan Untuk Berbagi Kasih

“UKSW ini milik kita bersama. Mari kita jaga bersama.” Ujarnya semangat. (in)

 

Mari Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *