interestnews,- BBM naik tidak masalah, asal tarif menyesuaikan untuk kebaikan, demikian komentar salah seorang supir Prona Salatiga, saat interestnews menyelusuri beberapa SPBU. (7/9/22).
“Saya rasa pemerintah memiliki alasan tersendiri mengapa harus menaikkan harga BBM. Kami juga memiliki kebijakan dalam hal ini. Menaikkan tarif Rp 1000,- untuk penumpang umum/karyawan dan Rp 500,- untuk pelajar. Jika tidak kami agak berat.” Ujar Nanang 62 tsupir mini bus Prona Salatiga-Ungaran.
Bagi Nanang, kenaikan BBM tidak masalah asalkan semua pihak saling mengerti dan memahami. Kebersamaan dalam menghadapi masalah ini penting agar tetap dapat berjalan dengan baik. Mengingat banyak negara juga mengalami krisis dan juga menaikkan harga BBM di negaranya masing-masing. Indonesia pasti juga menaikkan BBM untuk mengantisipasi situasi.
“Beberapa negara mengalami krisis. Menurut saya Indonesia khususnya Jawa Tengah sih baik-baik saja. Kita bersyukur dengan negara kita Indonesia. Mungkin karena alamnya ya, maksudnya kebutuhan pokok dari alam. Lihat saja, jajanan tetap habis, warung-warung dan kuliner habis. Tempat belanja jalan terus. Saya rasa pemerintah sudah mempertimbangkan hal ini kan juga dikatakan akan alokasikan ke yang lain. Sebenarnya tidak perlu dipermasalahkan sepanjang untuk kebaikan.” Tambahnya lagi.
Nanang mengungkapkan kesadaran dari setiap orang perlu menyikapi kenaikan harga BBM dengan bijak.
“Kami juga, sebenarnya tidak ingin membebani penumpang. Rasanya juga berat namun jika tidak kami naikkan kami juga berat. Banyak penumpang yang mengerti namun ada juga beberapa yang tidak mau mengerti. Penumpang umum sih yang sulit. Kalau karyawan sih mereka sudah langsung kasih tambahan 1000. Harapan kami sih ada saling pengertian dari penumpang untuk menyesuaikan kenaikan BBM. BBM tidak masalah naik.” Katanya. (in)