INTERESTNEWS — Presiden Joko Widodo mendengar tiga aspirasi nelayan saat mengunjungi Dermaga Kapal Nelayan Bale Purbo, Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur, Rabu (20/4/2022). Presiden datang untuk melihat langsung aktivitas dan hasil tangkapan para nelayan. Dia sekaligus berdialog untuk mendengarkan aspirasi para perwakilan kelompok nelayan tersebut.
Ada tiga aspirasi nelayan sampai kepada Kepala Negara. Berikut keterangan pers dari Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden (BPMI Setpres):
Pertama, para nelayan tersebut mengalami kesulitan mendapatkan solar. Sebagai solusinya, Presiden Jokowi sudah memerintahkan kepada Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri KKP untuk membuat SPBU khusus. SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) ini khusus untuk para nelayan. Bupati dan BUMD akan menyiapkannya.
Kedua, para nelayan juga menyampaikan soal pendangkalan di wilayah mereka. Untuk itu, Presiden akan memerintahkan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono untuk segera menyelesaikannya.
Ketiga, para nelayan menyampaikan aspirasi terkait sertifikat tanah milik mereka yang berada di kampung sekitar pantai. Menurut Presiden, yang menjadi persoalan adalah karena tanah para nelayan tersebut adalah tanah oloran yang tidak bisa disertifikatkan.
Menanggapi hal tersebut, Presiden Jokowi langsung menelepon Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sofyan Djalil.
“Tadi saya telepon langsung ke Menteri BPN, bisa, ini akan kita selesaikan. Itu saja tadi yang mereka sampaikan dan kita selesaikan,” tandas Presiden.
Sebelumnya, Presiden Jokowi juga mengunjungi Kampung Nelayan Bulak di Kecamatan Bulak, Kota Surabaya. Selain meninjau aktivitas para nelayan, Presiden Jokowi juga berdialog bersama anggota forum nelayan setempat.
Turut mendampingi Presiden saat meninjau Kampung Nelayan Bulak, yaitu: Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, Menteri Sosial Tri Rismaharini, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani.