Indonesia Mengevakuasi WNI di Ukraina ke Polandia, Romania

INTERESTNEWS — Indonesia mengevakuasi WNI di Ukraina ke Polandia dan Romania akibat terjadi perang antara Rusia dan Ukraina. Presiden Vladimir Putin mengumumkan operasi militer ke Ukraina secara resmi, Kamis (24/2/2022).

Direktur Perlindungan WNI (Warga Negara Indonesia) Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha mengatakan pada Sabtu (26/2/2022) bahwa kementerian telah membentuk tim. Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI akan menyiapkan pesawat untuk mengevakuasi WNI yang terdampar di Ukraina dari negara tetangga Polandia dan Rumania. Pemerintah Ukraina telah melarang penerbangan sipil dari wilayah udara Ukraina. Kemenlu akan sesegera mungkin melakukan pemindahan WNI ke Polandia dan Rumania. Pihak berwenang dari Kemenlu terus memantau perkembangan di lapangan.

Apakah sebenarnya yang memicu Rusia melakukan operasi militer ke Ukraina? Sebenarnya, dulu Ukraina sangat dekat dengan Rusia. Namun pemimpin Ukraina yang sekarang, Presiden Ukraina Zelensky, lebih dekat ke Barat dan ingin menjadi bagian NATO (The North Atlantic Treaty Organization atau Pakta Pertahanan Atlantik Utara).

Putin menilai bahwa Barat melakukan ekspansi NATO di beberapa wilayah bekas pecahan Uni Soviet dan kini infrastruktur NATO makin dekat ke perbatasan Rusia. Salah satu poinnya, Rusia meminta NATO menghentikan semua aktivitas militer di Eropa Timur dan Ukraina. Rusia meminta aliansi tersebut untuk tidak pernah menerima Ukraina atau negara-negara bekas Uni Soviet lainnya sebagai anggota.

Lebih lanjut, Putin mengumumkan operasi militer di Ukraina demi membela separatis di timur negeri itu. Ledakan terjadi di sejumlah kota di Ukraina termasuk Kyiv, Ibukota Ukraina.

“Keadaan mengharuskan kami untuk mengambil tindakan tegas dan segera,” pidato Putin dalam siaran televisi Rusia. Ini menurut transkrip RIA-Novosti (mengutip cnbcindonesia.com).

“Donbass (wilayah milisi pro Rusia di Ukraina timur) meminta bantuan kepada Rusia. Dalam hal ini, sesuai dengan Pasal 51, bagian 7 Piagam PBB, dengan sanksi Dewan Federasi dan sesuai dengan perjanjian persahabatan yang diratifikasi oleh Federal Musyawarah dan gotong-royong dengan DPR dan LPR, saya putuskan untuk melakukan operasi militer khusus,” tambahnya. (IN)

Mari Bagikan
BACA JUGA:  Uji Coba Masuk Bali Tanpa Karantina

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *