Interestnews – Hari ini , 9 Februari 2022 merupakan peringatan Hari Pers Nasional (HPN). Pemerintah menetapkan HPN berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 5 Tahun 1985, di mana pers nasional memiliki sejarah perjuangan dan peran penting dalam pembangunan.
Hari ini di berbagai tempat seluruh Indonesia mengadakan kegiatan peringatan Hari Pers Nasional.
Mengutip dari akun twitter resmi Joko Widodo, Ia mengatakan pemerintah sangat terbuka terhadap masukan dari para insan pers.
Jokowi menekankan pentingnya keberadaan pers nasional di tengah informasi yang muncul dari berbagai penjuru, mulai dari dunia maya hingga mulut ke mulut.
“Berita dan informasi datang silih berganti, tak kenal ruang dan waktu. Sebuah kabar belum tuntas dicerna, telah muncul kabar-kabar baru dari berbagai penjuru,” mengutip dari akun twitter resmi Joko Widodo.
Namun, dia bersyukur Indonesia masih memiliki sumber informasi yang terpercaya. Sumber tersebut yakni, pers nasional yang menghadirkan berita-berita dan informasi yang segar dan akurat.
“Di tengah belantara informasi ini, beruntunglah kita masih punya sumber informasi yang segar, akurat, dan terpercaya: pers nasional,” ujar Jokowi.
Menurut Jokowi, keberadaan pers bisa membuat masyarakat memiliki pegangan dan panduan dalam menyaring informasi yang masuk dari berbagai penjuru. Sehingga, masyarakat dapat memilah informasi yang bermutu.
Sebagai salah satu negara demokrasi terbesar dunia, kebebasan pers adalah pilar penting kemajuan Indonesia. Undang-undang menjamin Kebebasan pers dan memberikan perlindungan terhadap profesi wartawan.
Namun demikian sebagai Jurnalist kita tidak boleh menyahgunakan kebebasan dan perlindungan UU tersebut. Harus tetap berdasarkan pada kode etik Jurnalist. Insan pers tidak boleh terjebak dengan sikap pragmatis yang menggerus integritas.
Harus semakin inovatif, meningkatkan teknologi untuk mengakselerasi pertumbuhan yang sehat, membanjiri kanal-kanal dan platfrom-platform dengan berita-berita baik dan mencerdaskan, dan mengisi konten-konten yang berkualitas, dan menjadikan kepercayaan dan integritas sebagai modal untuk merebut peluang- peluang yang ada. (Red)