Emping Jagung Rasa Andaliman Oleh-oleh Khas Danau Toba

INTERESTNEWS — Pernahkah Anda menikmati emping jagung rasa andaliman? Ketika kita mendengarnya, mungkin kita bertanya: Apa ada emping jagung rasa andaliman? Bagaimana rasanya? Anda penasaran. Mari ikut paparan di bawah ini. Siapa tahu Anda dapat memesan emping jagung rasa andaliman ini sebagai oleh-oleh khas dari Kawasan Danau Toba?

Di Desa Parsaoran Sibisa, Kecamatan Ajibata, Kabupaten Toba, Provinsi Sumatera Utara, ada sebuah kelompok tani bernama Kelompok Tani Dos Roha. Kelompok tani tersebut beberapa bulan lalu, Minggu (1/8/2021), menerima bantuan sebuah mesin pengemping/pemipih jagung. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Negeri Medan (LPPM Unimed) memberikan bantuan tersebut.

LPPM Unimed bekerjasama dengan Ristekdikti melakukan kegiatan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) untuk meningkatkan kemandirian dan nilai ekonomis hasil tanaman jagung. Masyarakat setempat langsung melaksanakan PKM dengan membudidayakan tanaman jagung.

Emping Jagung Rasa Andaliman

Dalam kegiatan tersebut, Ketua Pelaksana PKM Unimed Dr Sukarman Purba MPd, menyerahkan secara langsung mesin pemipih jagung tersebut. Dra. Ana Rahmi, M.Pd dan Khairunnisa Harahap, SE, M.Si turut mendampingi Sukarman Purba.

Selain itu, Sukarman Purba juga menyerahkan peralatan produksi lainnya. Peralatan produksi tersebut adalah kompor gas dan tabung gasnya, dandang untuk mengukus jagung, timbangan duduk untuk mengukur banyaknya jagung. Ada juga peralatan untuk menjemur jagung yang sudah pipih hingga perlengkapan pengemasan produk.

Lebih lanjut, Kepala Desa (Kades) Parsaoran Sibisa, Agus Nadapdap, menyaksikan penyerahan peralatan tersebut. Sukarman Purba berharap petani setempat dapat meningkatkan nilai jual jagung hasil panennya dengan bantuan mesin pemipih jagung ini.

Emping Jagung Rasa Andaliman

“Kami dari LPPM Unimed memberikan perlengkapan peralatan produksi emping jagung kepada mitra kami Kelompok Tani Dos Roha Sibisa. Peralatan ini berguna untuk mengolah hasil tanaman jagung masyarakat di Desa Parsaoran Sibisa menjadi emping jagung. Petani dapat menambahkan andaliman agar menghasilkan emping jagung rasa andaliman. Dengan demikian, hasil panen jagung masyarakat sekitar desa dapat dikelola secara mandiri,” ujar Sukarman.

BACA JUGA:  Kedaulatan Tani Digaungkan LPPNU

Di samping itu, LPPM Unimed juga melaksanakan pelatihan dan bimbingan kepada mitranya beserta masyarakat yang hadir di sana. Mereka mempraktekkan cara pemanfaatan teknologi tepat guna ini dan menjelaskan manajemen pengelolaan produk emping jagung. Jadi nantinya emping jagung rasa andaliman hasil olahan masyarakat ini dapat menjadi oleh-oleh khas dari daerah wisata Sibisa.

Emping Jagung Rasa Andaliman
1. Agus Nadapdap; 2. Romasi Butarbutar; 3. Jernika Sitanggang; dan 4. Sukarman Purba.

Dalam kesempatan yang sama, Kades Agus Nadapdap juga menyampaikan keyakinannya kepada Kelompok Tani Dos Roha Sibisa dalam pemanfaatan peralatan tersebut.

“Semoga dengan adanya peralatan ini kita yang tinggal di pedesaan ini semakin semangat untuk memajukan desa kita ini. Kita saling bekerja sama untuk mencapai kemandirian,” ujar Kades.

Ketua Kelompok Tani Dos Roha Sibisa, Jernika Sitanggang, juga menyampaikan terima kasihnya kepada LPPM Unimed yang telah membantu memfasilitasi pengajuan program masyarakat dari Ristekdikti.

“Saya mewakili anggota kelompok dan masyarakat Desa Parsaoran Sibisa mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan oleh Ristekdikti melalui LPPM Unimed. Dengan adanya mesin ini kami bisa memperoleh keuntungan yang lebih dari hasil jerih payah kami dalam bercocok tanam jagung,” ucapnya. Jadi sekarang sudah ada oleh-oleh baru khas Kawasan Danau Toba.

Pewarta: Boy Tonggor Siahaan

Mari Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *