Hegai tampak termangu. Ia menatap Hadasa tak percaya. Ia tidak menduga gadis di depannya ini akan mengungkapkan hal ini. “Apa yang kau katakan ini tidak pernah terpikir olehku, tapi, ….hmmm” Hegai terdiam lama menatap bola mata Hadasa dengan dalam lalu mangut-mangut. “Kau benar! Ini diluar apa yang dicanangkan oleh aturan istana tapi menurutku itu ide yang bagus!” Kedua tangannya ditaruh di kedua pipi Hadasa sambil tersenyum. Ia membisikkan sesuatu ke telinga Hadasa dan Hadasa tersenyum simpul. Keduanya pun tertawa renyah!
&&&&
Hegai tampak gelisah. Sejak tadi ia mondar mandir di depan ruang hias Hadasa. Sesekali ia menjulurkan kepalanya ke dalam. Akhirnya ia tidak tahan lagi. Ia segera masuk. Ketika ia melihat Hadasa ia tampak terpana.
Hadasa terlihat anggun mempesona tapi, apa yang terjadi?” Kemarahan Hegai hampir meledak karena waktu yang ditentukan bagi Hadasa untuk menghadap Raja sudah waktunya sementara wajah Hadasa hanya tersapu bedak tipis dan make up yang seadanya begitu alami. Hadasa kau tetap mempesona sekalipun tanpa make up tapi itu diluar kebiasaan istana, desis Hegai dalam hati.
Hadasa dapat membaca apa yang dipikirkan Hegai. “Hegai…jangan marah kepada mereka. Aku memintanya demikian. Aku tidak biasa seperti itu..” Ujar Hadasa menoleh kehadapan Hegai yang sudah siap melancarkan kemarahannya kepada para perias istana.
“Lihat aku! Apa aku kurang menarik…bukankah kau selalu mengatakan bahwa kecantikan dari dalam yang utama inner beauty. Aku ingin memberi cinta dan hatiku pada raja bukan wajahku yang tertutup topeng tebal dari riasan. Jika memang aku tidak terpilih berarti bukan jodoh!” Sahut Hadasa ringan dan sambil bangkit berdiri dan melenggang di hadapan Hegai yang terkesima akan keyakinan Hadasa.
“Hadasa! Kau…” Hegai akhirnya terdiam
“Percayalah kepadaku Hegai…” Ucap Hadasa dengan tenang, ia mengerdipkan sebelah matanya kepada Hegai.
Hegai dapat melihat rona harap di mata Hadasa dan pipinya merona terbakar matahari, alami. “Hegai…aku tidak percaya hari ini sebentar lagi aku berjumpa dengan raja. Rasanya jantungku tidak bias diajak kompromi. Aku begitu gugup, tapi, aku harus tenang..hmmm!” Hadasa menarik nafas dalam sambil memejamkan matanya.
“iya, kau harus tenang, ingat semua yang sudah diajarkan selama ini tapi terpenting ikuti kata hatimu. Aku berharap denganmu Raja menemukan sesuatu yang indah yang tidak di dapatkannya dari gadis manapun dan raja jatuh cinta padamu! Iya kan?!” Ujar Hegai meyakinkan.