Setangkai Mawar Merah

“Aku menyayangimu Hegai seperti aku menyayangi diriku, tapi, menjadi Ratu bukanlah impianku tapi menemukanmu disini telah membawaku seperti bertemu dengan kedua orangtuaku, keluargaku. Kebersamaan bersamamu membuat hatiku nyaman. Aku akan berusaha untuk tidak mengecewakanmu dan juga paman. Tapi jika kau ingin aku terpilih jadi Ratu ada hal yang terpenting yang harus kau lakukan untukku..” Hadasa menggenggam erat tangan Hegai dan menatapnya penuh harap.

“Oya!?” Hegai dengan cepat merespon. Itu memang sudah tugasku untuk melakukannya.. tapi apa yang terpenting?” Hegai menatap mata Hadasa heran. 

“Cinta. Buat aku jatuh cinta pada Raja.” Jawab Hadasa dengan tegas menatap mata Hegai serius. 

“Apa?!” Hegai tersentak lalu tertawa terbahak-bahak. Bagaimana aku bisa membuatmu jatuh cinta pada Raja?! Memangnya aku bisa menciptakan cinta. Ah, Hadasa itu diluar skenario..itu tidak ada dalam daftar tugasku!” Sahut Hegai agak tersedak sambil menaruh jari telunjuknya di kening Hadasa. Lembut. “Apakah kau sudah pernah jatuh cinta??”Tanya Hegai mengamati roman wajah Hadasa dengan seksama sesaat setelah ia terdiam cukup lama.

Hadasa ikut tertawa lalu menggeleng. “Aku hanya bergelut dengan kesibukan. Paman begitu menjagaku dengan ketat dari pergaulan. Bagaimana aku bisa jatuh cinta jika setiap hari hanya berhadapan dengan ternak di padang? Hegai, bisakah aku menikah dengan raja jika aku tidak jatuh cinta padanya? Kau begitu dekat dengan pamanku, dia adalah sahabatmu. Aku ingin jatuh cinta pada raja bukan karena dia seorang raja. Aku ingin mengenalnya seperti layaknya aku mengenal lelaki biasa bukan karena kedudukan. Jika aku terpilih jadi Ratu oleh karena cinta di hatiku terhadap raja, itu akan membuatku sanggup menghadapi apapun tapi jika tidak semua akan hambar dan yang ada seperti berada dalam lembah kematian. Bagaimana aku bisa hidup dengan orang yang tidak kucintai?” Desah Hadasa seraya menggelengkan kepalanya, sulit baginya membayangkannya.

BACA JUGA:  Hujan Salju Turun di Kopeng

Hegai kian melongo. “Apa maksudmu!?”

“Hegai, kau mengenal Raja begitu dekat, ceritakan aku rahasia hatinya. Buat aku mengenal Raja kita dengan mengenal hatinya, kegemaran, impian dan juga kelemahannya supaya aku bisa memahami kehidupannya dan belajar untuk mengasihi dan mencintainya. Aku ingin mengenal pribadi raja yang sesungguhnya tapi bukan pribadi sebagai raja yang agung dan dihormati di negeri ini tapi sebagai seorang lelaki. Aku yakin dibalik kehormatan kedudukan seorang raja ia tetap seorang manusia, seorang lelaki biasa. Jika dalam pengenalan ini membuatku jatuh cinta…itu cukup bagiku…” Ujar Hadasa dengan nada serius dan optimis. Ada getar pesona di matanya.

Mari Bagikan

Tinggalkan Balasan