Setangkai Mawar Merah

Mudah akrab dengan siapapun sehingga para pelatih dan dayang-dayang istana begitu mengasihinya sebab ia rendah hati. Bersama mereka ia dapat bercengkrama dan tertawa lepas. 

Hidup Hadasa membawa perubahan segar di kalangan istana yang selama ini monoton dan kaku oleh karena ambisi, birokrasi, kelas, status, derajat dan golongan.

Baca juga: Hujan Salju Turun di Kopeng

Hegai sendiri menemukan makna sebuah persahabatan melalui hidup Hadasa yang lugu dan tulus. 

Hadasa memilih kesederhanaan dalam setiap sikapnya. Jika yang lainnya berusaha tampil sedemikian rupa dengan persaingan yang terkadang berlebihan, Hadasa menunjukkan sikap yang tenang dan wajar menghidupi kepribadiannya yang unik dan menyenangkan.

“Hadasa..jika kelak kau terpilih jadi ratu, apa yang kau inginkan?” Ujar Hegai menatap Hadasa dengan penuh selidik.

Mendengar ini, tawa Hadasa memecah. “Bagaimana bisa? Apa mungkin?!” Katanya balik bertanya, ia merasa hal ini terlalu lucu. “Bagaimana jadi ratu sedangkan aku tidak mengenal sang raja dan raja tidak mengenal aku. Mungkin aku lebih cocok jadi asistenmu Hegai, membantumu…” Ujarnya lagi sambil tertawa ngakak dengan nada lepas.

“Huss! Jaga jangan sampai tertawamu selepas itu dihadapan Raja. Apa sih yang ada dalam pikiranmu? Apakah kau tidak ingin berusaha seperti yang lainnya” Ujar Hegai lagi penasaran melihat sikap Hadasa.

“Hegai.. mengapa kau dan paman begitu yakin kalau aku bisa terpilih jadi ratu?” Bola matanya tajam bersinar penuh tanya. 

“Karena ada sesuatu dalam dirimu yang tidak dimiliki gadis lainnya, yang dapat menarik dan menawan hati semua orang, itulah kekuatanmu dan itu lebih dari cukup untuk…” Belum lagi Hegai menyelesaikan perkataannya Hadasa dengan cepat memotong. 

“Ratu Wasti dia tersohor dalam segala hal, kecantikannya dan kemolekannya siapa yang dapat menandingi? Belum lagi dengan kepintaran, derajat dan pengetahuannya akan pemahaman tentang kenegaraan sedangkan aku?” Ujar Hadasa lagi.

BACA JUGA:  Hujan Salju Turun di Kopeng

“Justru itu Hadasa! Ini kesempatan bagimu. Kalau semua yang dimiliki oleh ratu Wasti tidak membuatnya dapat bertahan mungkin dengan kehadiranmu yang berbeda akan membuat semuanya lain. Ayolah! Jika kau sudah ada disini berarti setiap kesempatan terbuka bagimu.” Kata Hegai dengan optimis. “Aku ingin melihatmu menjadi Ratu” Tandasnya lagi.

Mari Bagikan

Tinggalkan Balasan