Pesona Berburu Matahari Terbit di Pebukitan Manoreh dan Pesona Tumpang Sari

INTERESTNEWS — Kekayaan alam Jawa Tengah, Indonesia tak terhingga. Tak kalah dengan daerah atau bangsa lain. Sejuta pesona dan keunikan yang alami dengan nuansa alamnya yang memukau dengan aroma ndeso (pedesaan) yang khas tentu saja sangat menggetarkan jiwa. So, jangan jauh-jauh sebelum menyusuri wisata di Jawa Tengah. Jawa Tengah kekayaan kita. Rumah idaman setiap orang. Tempat orang-orang hebat bertumbuh besar.

Candi Borobudur. Tentu saja semua orang akan tahu. Kemegahan candi Budha terbesar di dunia di Jawa Tengah tepatnya di Magelang sangat tersohor hingga ke mancanegara. Namun, jangan lupa untuk mengunjungi sebuah desa Wisata yang asri dengan keunikannya tersendiri, namanya desa wisata Candirejo.

Desa Wisata Candirejo terletak di Kecamatan Borobudur, Magelang, dengan latar belakang panorama Gunung Manoreh. Desa ini awalnya tergolong desa termiskin. Namun, menyadari predikat salah satu desa termiskin tak membuatnya terpuruk malah bangkit dengan mencoba berbenah tanpa mengeluarkan biaya yang besar. Masyarakat di sana mengubahnya menjadi desa wisata.

Alhasil, tahun 2021 Desa Wisata Candirejo desa miskin itu, berhasil meraih prestasi penghargaan menjadi desa Wisata Mandiri dan Inspiratif se-Jawa Tengah oleh Kemenparekraf. Desa yang berbenah mengembangkan Wisata kulinernya yang menggoyang lidah, yakni: salah satunya Mangut Beong.

Olahan ini terbuat dari Ikan Beong yang merupakan hewan endemik di Sungai Progo. Penduduk di sana biasanya memasak ikan tersebut dengan santan serta bumbu rempah kuning yang gurih. Mereka menyajikan masakan tersebut dengan sepiring nasi putih hangat, oseng-oseng godong Gandul dan oseng daun pepaya yang gurih. Nikmat dan maknyus. Hanya ada di sini. Jadi, sebaiknya sebelum mengunjungi desa ini kosongkan perut Anda. Jangan khawatir harganya pun ndeso dengan pilihan beragam dan sesuaikan dengan kantong Anda.

BACA JUGA:  Desa Wisata Sumber Bulu, Paket Wisata Edukasi Souvenir Unik

Pesona Alam Tiada Tara

Usai menikmati kuliner Anda dapat menyusuri pebukitan. Alangkah baiknya di pagi hari sebelum matahari terbit berada di atas pebukitan. Angin sejuk berhembus akan menyapa Anda dengan ramah, lembut mengelus kulit Anda. Pastinya, Anda akan merasakan kehangatan sang mentari mulai beranjak di ufuk barat.

Jika, Anda wanita biarkan angin mempermainkan rambut panjang Anda agar tergerai. Semilir dengan indah mempesona membuatnya menari gemulai. Namun, jika Anda lelaki biarkan angin menembus pori-pori rambut Anda maka ide cemerlang akan turut menari di sana. Rentangkan kedua tangan sambil menghirup segarnya udara pagi maka kedua mata Anda akan terpana dengan senyum merekah. Sunrise (matahari terbit) muncul tersipu-sipu dengan rona kemerahan menyapa Anda. Jangan lupa tempat Anda berburu pemandangan matahari terbit ini di sekitar Perbukitan Manoreh, Tepatnya di spot (titik) Watu Kendil.

Pertanian Tumpang Sari

Selama menyelusuri pebukitan, ajaklah salah satu penduduk membawa Anda menikmati pesona pertanian tradisional yang terkenal dengan Pertanian Tumpang Sari. Sistem pertanian tradisional Manoreh ini memiliki sistem khas masyarakat yang menanam satu lahan dengan banyak jenis tanaman atau tumbuhan. Alam akan memanjakan mata Anda dengan keindahan lahan pertanian masyarakat di sepanjang jalan. Tanaman kacang, cabai, jagung, ketela dan lainnya tumbuh secara bersamaan dan tertata rapih. Dengan menyusuri pebukitan dan desa Wisata ini, Anda dapat menenangkan pikiran yang kalut dan menimbulkan inspirasi sebab desanya sangat inspiratif. (Las)

Mari Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *