INTERESTNEWS — Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa memuji kegotongroyongan Pramuka yang sigap pada tanggap bencana. Gubernur Jatim tersebut menyampaikan hal ini dalam peresmian dan penandatanganan prasasti pembangunan 50 Unit Hunian Sementara (Huntara) bagi penyintas Awan Panas Guguran (APG) Semeru. Acara berlangsung di desa Sumber Mujur Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Jumat (11/2/2022).
Bersama Gubernur, Bupati Lumajang Thoriqul Haq dan Ketua Kwarda Pramuka Jatim H. Arum Sabil turut mendampingi langsung. Kwarda Pramuka Jatim bersama Kwarcab Pramuka se-Jatim menyelenggarakan kegiatan pembangunan Huntara dengan target 50 Huntara dalam Bakti Pramuka Peduli Semeru. Pelaksanaannya sepuluh orang membangun satu Huntara dan pada 10 Februari 2022 lalu semua unit sudah selesai.
Terkait pembangunan Huntara ini, Khofifah memuji kegotongroyongan semua pihak yang bersama-sama membantu meringankan beban masyarakat Lumajang akibat APG Gunung Semeru.
“Rasa kepedulian dan kegotongroyongan ini harus tertanam pada seluruh anggota Pramuka yang terkenal sigap dan tangguh dalam setiap kebencanaan di Jawa Timur. Terlebih, kegotongroyongan yang membuahkan percepatan dalam pembangunan ini, tak lepas dari manajemen dan komunikasi yang terjalin sangat bagus. Kecepatan proses ini menjadi referensi bagi penanganan kebencanaan di masa depan,” ucap Gubernur yang juga Ketua Majelis Pembimbing Daerah Pramuka Jatim.
Selain itu, Gubernur Khofifah juga mendukung rencana Bupati Lumajang yang akan menyelesaikan Huntara dan Huntap (hunian tetap) sebelum bulan puasa Ramadhan. Haarapannya, masyarakat saat puasa sudah mulai bisa berpindah.
Tak hanya bangunan Huntap dan Huntara, mereka terus mempercepat pengerjaan sarana pendukung lainnya. Hal ini tak lain sebagai bentuk bakti dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
“Suasananya indah sekali. Inilah Smart Village (Smart City) karena ada 2.000 hunian yang terintegrasi dari sisi ekonomi, pendidikan sosial, dan permukiman itu sendiri. Saya rasa Pak Bupati sudah menyiapkannya dengan baik,” pujinya.
Di akhir, Gubernur Khofifah berpesan agar Pramuka Jawa Timur bisa terus menjaga bakti dan dedikasi untuk terus berkontribusi kepada masyarakat, bangsa dan negara. “Tingkatkan dedikasi dan kerja yang tulus ikhlas dari seluruh jajaran Kwarda dan Kwarcab Pramuka di Jawa Timur,” pungkasnya.
“Dalam hal ini, gerakan Pramuka Jatim bersinergi dengan pemerintah untuk ikut serta membantu masyarakat yang terdampak bencana. Gerakan ini sebagai wujud pengamalan satya dan darma Pramuka, yaitu: pengabdian Gerakan Pramuka kepada masyarakat,” ungkapnya.
Pembangunan Huntara dan Huntap
“Seluruh kegiatan pembangunan Huntara ini sukses dan dapat terlaksana karena dukungan dari Pemprov Jatim Kwarda Jatim, Pemkab Lumajang dan banyak pihak. Mereka bersama-sama bergotong royong membantu masyarakat di Lumajang,” kata Ketua Kwarda Pramuka Jatim H. Arum Sabil.
Pada kesempatan yang sama, Bupati Lumajang Thoriqul Haq mengatakan bahwa pada proses pembangunan Huntap dan Huntara secara keseluruhan pada tahap pertama sebanyak 208 Huntara dan 353 Huntap sudah terselesaikan. Sejak Desember hingga Januari percepatan pembangunan baik huntap maupun huntara sangat terasa.
“Tahapan selanjutnya adalah menyelesaikan seluruh desain fasilitas umum, fasilitas sosial dan edukasi yang sudah kita siapkan site plannya. Sudah ada empat fasilitas umum tuntas selesai,” kata Thoriqul.
Adapun, total lahan tersedia untuk hunian seluas 81 hektar ini seluruhnya milik Perhutani dan dari jumlah luasan tersebut, rencananya akan didirikan 2.000 unit Huntara. Sebanyak 1.951 KK dari Desa Sumbermujur akan menempati lahan berukuran 10×14 meter dengan luas bangunan 6×4.8 meter yang terdiri dari ruang tamu, kamar tidur, kamar mandi serta fasilitas penunjang lainnya.
Kepada stakeholder, Non Goverment Organization (NGO), Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) serta relawan, Thoriqul menyampaikan bahwa seluruh desain dan site plan sudah terselesaikan dan lengkap pula dengan SK Bupati.
“Kami sudah siapkan seluruh desain dan site plannya. Jika ada NGO dan LSM yang ingin berdonasi, bisa segera menginfokan bentuk donasinya. Saya akan siapkan segera SK terkait penanganannya,” ujarnya.
Lebih lanjut, Thoriqul menyebutkan bahwa aliran listrik bisa segera terpasang pada akhir Maret mendatang. Sementara itu, air bersih pada April akan selesai terpasang.
“Sebelum puasa masyarakat terdampak bisa tinggal di huntap dan huntara secara bertahap. Begitu terasa sekali Dasa Dharma Pramuka ‘Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia’ di lokasi Bumi Semeru Damai ini,” pungkasnya.
Sebagai informasi, Bumi Semeru Damai (BSD) merupakan sebuah usulan nama untuk relokasi di Desa Sumber Mujur ini.
Pewarta: Leo