J E Sahetapy, Pejuang Demokrasi dan HAM Itu Telah Tiada

INTERESTNEWS — J E Sahetapy, pejuang demokrasi dan Hak Asasi Manusia (HAM) telah meninggal dunia pada Selasa (21/9/2021). Ia meninggal dunia karena faktor usia yang sudah tua. Kabar meninggalnya guru besar Universitas Airlangga (Unair) ini telah beredar di media mainstream maupun media sosial. Pihak Unair juga sudah mengonfirmasi kabar duka tersebut melalui Ketua Pusat Komunikasi dan Informasi Publik Unair, dr Martha Kurnia Kusumawardani. Unair kehilangan tokoh yang memiliki dedikasi tinggi terhadap dunia hukum dan pendidikan di Indonesia.

Prof Dr Jacob Elfinus Sahetapy, SH, MA adalah mantan Ketua Komisi Hukum Nasional. Ia menjadi guru besar hukum pidana Indonesia dari Fakultas Hukum Universitas Airlangga. Kiprahnya di dunia pendidikan, ia juga menjadi salah satu pendiri dan pembina Universitas Kristen Petra. Banyak orang mengenal dan mengetahui beliau sebagai pejuang demokrasi dan HAM, dan aktivis relasi gereja dan negara, mantan anggota DPR RI. Sosoknya menjadi guru bagi banyak sarjana hukum di Indonesia dan inspirator bagi banyak orang.

J E Sahetapy lahir dari seorang ibu bernama Constantina Athilda Tomasowa dengan ayah Aspenas Adrian Sahetapy. Keduanya guru, tetapi J E Sahetapy harus mengalami keretakan rumah tangga karena ibu dan ayahnya bercerai saat ia masih kecil. Ketika itu, ia belum paham benar apa makna perceraian orangtuanya. Pernah terbetik niat untuk jadi pendeta, tetapi ibunya melarang.

Sahetapy merampungkan pendidikan sarjana hukumnya pada Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) di Surabaya yang kemudian menjadi Fakultas Hukum Unair. Ketika ada tawaran studi lanjut ke jenjang S2 di Amerika Serikat, Sahetapy kuliah di Universitas Utah, Salt Lake City. Doktor Hukum dan pengukuhan guru bersar ia raih dari almamaternya sendiri, Unair.

BACA JUGA:  Daftar 9 Calon Provinsi Baru Pemekaran Wilayah Indonesia

Di dunia politik, ia pernah menjadi anggota DPR mewakili PDIP. Sebagai pendidik, ia pernah menjadi guru besar tamu di Leiden dan Universitas Katolik Leuven, Belgia. Sahetapy banyak terlibat dalam berbagai organisasi hukum dan kemasyarakatan domestik. (Dari berbagai sumber)

Pewarta: Boy Tonggor Siahaan

Mari Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *