Djoko Sukono: “Tak Muluk-Muluk, PIKI Hasilkan Satu Kajian Setahun”

Interestnews,-  Persatuan Intelegensia Kristen Indonesia (PIKI) menggelar acara Dies Natalis ke 59 Tahun di Semarang, Jawa Tengah dengan penuh antusias, sekaligus pelantikan pengurus DPD PIKI Jawa Tengah dan Perayaan Natal (19/12/22). Selesai gelar konferda di sebuah Hotel, Semarang. (28/11/22)

Ketua Umum PIKI Dr Badikenita Putri Sitepu, SE, M.Si hadir secara langsung pada acara tersebut, mengatakan rasa syukur dan timbulnya semangat yang terus menerus menjalar ke seluruh Indonesia. Saatnya, kebangkitan PIKI untuk menjadi jawaban bagi umat Tuhan dan bangsa.

“Saat ini PIKI mengalami semangat dengan perkembangan yang luar biasa. Sedang mengembangkan seluruh potensi-potensi pengurus yang ada, mulai dari DPC hingga DPD.!” Tandasnya kala itu dengan nada antusias dan semangat.

Tak ketinggalan, Ketua DPD PIKI Jawa Tengah, Etika Halawa, SE seakan tak kenal lelah menggelar acara marathon daro konferda hingga Dies Natalis, Jawa Tengah. Gaya slow dan senyumnya yang tenang tampak optimis.

“Bersyukur saya kepada Tuhan, sebab ini kan pelayanan yang Tuhan percayakan. Kita harus menjalaninya dengan penuh semangat dan rasa syukur. Kiranya seluruh pengurus yang sudah dilantik dapat bekerja dengan baik. Tahun depanlah kita mulai. Ini kan sudah akhir Tahun.” Komentarnya usai pelantikan.

Persatuan Intelegensia Kristen Indonesia (PIKI) menggelar acara Dies Natalis ke 59 Tahun di Semarang, Jawa Tengah dengan penuh antusias, sekaligus pelantikan pengurus DPD PIKI Jawa Tengah dan Perayaan Natal (19/12/22). Selesai gelar konferda di sebuah Hotel, Semarang. (28/11/22)

Demikian juga Dr. Marthen H Toelle, BCA, S.H.,M.H, Dewan Penasehat PIKI Jawa Tengah mengungkapkan rasa optimismenya atas kehadiran PIKI di Jawa Tengah.

“Kita senang dan optimis namun tentunya harus ada kerja nyata dan berbuat. Apa yang akan diperbuat. Jika tidak akan sama dengan ormas -ormas lain yang hanya muncul namun tidak berbuat apa-apa. Kiranya para pengurus yang ada  dapat mewujudkan visi misinya dengan kerja nyata di Jawa Tengah.” Tandasnya serius.

BACA JUGA:  Kehidupan dan Kematian Begitu Dekat

Sementara itu, sekretaris DPD PIKI Jawa Tengah, Dr. Djoko Sukono, SH, M.Th kala itu tak mengomentari apapun. Namun, interestnews.or.id menyambangi untuk mengorek sedikit komentarnya.

“Ha…ha! Maaf waktu itu memang sangat singkat. Hanya selang berapa minggu dari Konferda. Tapi, puji Tuhan meski ada beberapa hal, semua berjalan lancar. Tuhan baik.” Ujarnya.

Djoko, panggilan kecilnya, sudah pernah mendengar langsung berbicara dengan ketua PIKI. atas nama Bamag Jateng pernah menggagas kerjasama dengan PIKI yang waktu itu Ketumnya adalah Bapak Cornelius Ronowidjoyo (Ketum PIKI tahun 2005-2015)

Dalam pertemuan dengan Pemerintah Propinsi terkait persiapan Nataru seharusnya Gereja juga melaporkan program Gereja dalam hal menyambut Natal dan tahun baru, Hal ini di perlukan kordinasi dan kajian selaras dengan kondisi masyarakat Jawa Tengah.

Pasti Pemerintah akan mendengar pemikiran – pemikiran Kristen yang ada di Jawa Tengah. Hal itu bisa di kerjakan apabila PIKI bisa menjadi jembatan antara aras Gereja dan Gereja lokal.

Dikatakannya, Pesparawi yang ke 13 di Yogyakarta menyisakan hutang kepada 61 hotel di Yogyakarta yg nilainya sekitar 11 milyar. Hal ini bisa sebagai indikasi kurangnya respon Gereja Gereja terhadap Pesparawi, atas nama  BAMAG Jawa Tengah.

Namun hanya sebatas pembicaraan. Hingga Etika Halawa, SE mengajaknya untuk kembali membangun PIKI di Jawa Tengah.

“Saya menyambut gembira karena pemikiran saya PIKI ini tidak seperti gereja-gereja atau persekutuan gereja seperti bamak tidak. PIKI ini kan satu persatuan inteligensia Kristen Indonesia di mana di situ adalah gudangnya para pemikir – pemikir. Ini tentu saja akan luar biasa.” Ujarnya.

Pendeta yang lebih akrab dikenal sebagai dosen ini menyampaikan harapannya agar melalui PIKI Jawa Tengah dapat melakukan karya nyata melalui penelitian dan kajian.

BACA JUGA:  Rapat Pematangan Team Pelantikan DPC GAMKI Kota Semarang

“Harapan saya yang pertama adalah dengan keanggotaan yang seperti itu membuat satu penelitian tentang Jawa Tengah seperti tiu, kita kan tidak pernah mengkaji meneliti Jawa Tengah kayak apa dan sebagainya. Penelitian dan kajian tentang Jawa Tengah berdasarkan satu kepakaran keilmuan masing-masing. Apalagi di atasnya kan ada dewan pakar.” Jelasnya.

Itulah sebabnya, lanjutnya lagi, PIKI dalam hal ini harus mempunyai satu pemikiran untuk meneliti, mengkajinya sehingga apabila pemerintah bertanya kita bisa menjawab berdasarkan data-data yang kongkrit.

“Tak usah muluk-muluk. Satu tahun kita menghasilkan satu kajian dari masing-masing bidang. Bukan saja dari satu bidang. Jadi kita ini tidak misalkan satu tahun sekali atau satu tahun sekali, misalkan tentang rapat bersama dengan gubernur, tentang natal dan tahun baru kita tidak hanya berkata oh gereja-gereja ibadah kami dua kali dan sebagainya . Itu kan satu jawaban yang klasik menurut saya, bukan jawaban pemikir gitu loh.” Katanya dengan serius.

IDr Joko Sukono beserta didampingi istri tercinta bersama Lasma dari interestnews.or.id

“Harusnya berdasarkan data-data, yang sudah melalui kajian dan penelitian kita sampaikan kepada kementerian agama yang ada di Jawa tengah, ditanyakan lalu kemudian baru kita bisa share ke gereja-gereja kan. Kita semua bidang harus betgerak bersama-sama. Itulah harapan saya di PIKI Jawa Tengah ini. Jika PIKI tidak punya pengkajian tidak punya penelitian ya pasti berhenti.” Katanya tegas.

Sebagai contoh, katanya lagi, sekarang ini ada RKUHP yang baru kita. Undang-undang hukum pidana yang baru, di situ disebutkan kalau ini itu. Seperti masalah perkawinan., perlu adanya pemberkatan di gereja sudah cukup dan catatan sipil dikesampingkan. Ini kan perlu kajian. Ini hanya salah satu.

“Contoh satu lagi, saksi Jahowa. Ini masuk ke ranah mana? Kristen mana? Ini perlu dikaji betul siapa saksi Jahowa itu? Bagaimana pemikiran, dokrin dan ajarannya. Dari hasil kajian ini, kita datang ke pemerintah dalam hal ini kejaksaan menyatakan bahwa mereka bukan bagian dari pada agama kristen karena jelas ini kajiannya beda dan juga ajarannya beda kan seperti itu. Nah, di sinilah peranan PIKI!” Jabarnya lagi dengan sungguh-sungguh.

BACA JUGA:  Manusia Hidup Memiliki Keberadaan Khusus

Menutup bincang-bincangnya dengan interestnews, Djoko menyampaikan harapannya kepada DPP PIKI adalah koordinasi antara BPP dengan DPD itu harus sama-sama terus dikembangkan. Koordinasinya. Setiap daerah memiliki kearifan lokal yang memilik ranah tersendiri. Tentu ini dapat terjalin apabila ada koordinasi yang baik.

“Mari kita pengurus yang sudah dilantik dapat bersama-sama bekerja dengan baik. Tuhan memberkati.” (Lasma)

 

Mari Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *