Kapolres Salatiga AKBP Indra Mardiana “Semua Orang Pasti Memiliki Plus Minus”

Interestnews,- Semua orang pasti memiliki plus minus, itulah ungkapan spontan Kapolres Salatiga AKBP Indra Mardiana SH SIK Msi, saat berbincang santai dengan interestnews. (30/12/22)

Suatu ungkapan yang sedikit menarik untuk berbincang lebih jauh, hingga akhirnya berhasil menguak sekilas sosok Kapolres yang sudah menjabat satu tahun lima bulan di Kota Salatiga. Kota Smart dan Kota beriman.

“Semua orang pasti memiliki plus minus. Kita belum sempurna. Ada negatif dan positif, artinya, pasti ada kekurangan. Semua ada proses. Saya tidak langsung jadi Kapolres. Saya mempelajari dari setiap orang ada yang positifnya kita contoh.” Ujarnya serius.

AKBP Indra Mardiana telah menjabat sebagai Kapolres Salatiga selama satu tahun lima bulan, sebelumnya di Kasat Reskrim Polrestabes Semarang.

Menjadi seorang polisi adalah impiannya sejak dari kecil. Keinginan untuk berkarir dalam kepolisian berawal dari keteladanan yang diberikan oleh orangtuanya yang berprofesi sebagai polisi.

“Saya mengikuti jejak orang tua sebagai panutan. Sosok kepemimpinan yang dimiliki orang tua saya  mendorong saya untuk meneruskan cita-cita.” Ujar pria kelahiran Garut ini dengan tersenyum.

Sudah 22 Tahun menjalani profesi sebagai polisi selalu membuatnya bangga menjalankan setiap tugas yang dipercayakan.

“Selama 22 tahun saya menjalani sebagai polisi. Apa yang menjadi pegangan selama ini? Saya berpegang teguh integritas, kejujuran dan tidak boleh sombong.” Jelasnya.

menanggapi respon negatif yang sekiranya timbul dari masyarakat sehubungan dengan berita santer yang bukan rahasia lagi, (kasus Sambo, red) kembali ia Ia mengungkapkan bahwa semua orang pasti memiliki plus minus, sehingga harus berpegang kepada intergritas, kejujuran dan jangan sombong.

“Tentunya kami tidak sempurna. Namun kami akan melaksanakan pengawasan kepada anggota selain dari diri saya sendiri. Kami juga akan mengawasi untuk memberikan contoh yang terbaik. Kami di sini berusaha memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat dengan catatan hal-hal negatif itu boleh kita lihat tapi pantas dan wajar enggak dan mereka kan sudah bisa memilah karena semua Kapolri itu masuk ke tahapan seleksi” Tuturnya.

BACA JUGA:  Arab Saudi Larang Warganya ke Indonesia, Ada Apa?

Dikatakannya, beberapa kasus oknum yang menyebabkan ketidakpercayaan masyarakat terhadap polisi setidaknya memotivasi para anggota untuk bagaimana polisi dapat hadir ke dalam masyarakat saat diperlukan.

“Seperti motto kami untuk Salatiga “Salatiga semangat, semangat sehat, semangat kerja, semangat berbagi, sama-sama kerja, kerjasama sama. Kami berupaya untuk menciptakan zona integritas. Ini masih digodok. Masih dikaji, baik di Poda maupun di Mabes Polri.” Terangnya.

Menanggapi isu krisis 2023 Kapolres menyatakan akan ada petunjuk dari Polda atau Mabes Polri. Kami juga upaya penegakan hukum dari lalu lintas dan sisi kriminalitas narkoba.

Berbicara tentang narkoba, beberapa faktor penyebab seseorang menjadi pengguna barang haram tersebut.

“Pertama keinginan untuk coba-coba kemudian kepuasan untuk mendapatkan keuntungan dan yang terakhir adalah faktor ekonomi. Sesuatu yang instan mendorong masyarakat untuk melakukan hal yang ilegal. Semua itu kembali kepada kesadaran masyarakat itu sendiri.” Tegasnya.

Mengenai situasi dan kondisi saat ini di Salatiga belum bisa dikatakan aman. Harus terus antisipasi dan siaga. Melalui dua kampus besar di Salatiga yakni UKSW dan UIN, dibantu oleh bhabinkamtibmas melakukan kegiatan intelijen dan penyuluhan.

Menyampaikan harapannya kepada masyarakat Salatiga agar tidak menganggap remeh atau sepele kondisi pandemi covid-19 saat ini.

“Tetap menjalankan Prokes. Melalui proses dan kesadaran dari aspek lalu lintas maupun kriminalitas Insya Allah dengan peran serta masyarakat, Salatiga menjadi kota yang kondusif. Mari kita semua bergandengan tangan. Sama-sama bekerja, bekerja sama-sama!” (lasma)

Mari Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *