Gerakan Akar Digital Indonesia, Edukasi Pelaku UMKM

interestnews,- Gerakan akar digital Indonesia edukasi sekitar 150 orang yang terdiri dari 100 pelaku UMKM dari desa di seluruh Jawa Tengah dan 50 pemuda penggerak ekonomi. Peserta ini mengikuti  bootcamp Gerakan Akar Digital Indonesia, yang digelar di Desa Wisata Kandri, Kota Semarang. (20/9/22)

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo membuka langsung acara pelatihan bootcamp Gerakan Akar Digital Indonesia. Ia mengatakan pelatihan tersebut menjadi cara untuk mengedukasi, sehingga UMKM di provinsi ini dapat naik kelas.

“Ini cara kita mengedukasi mereka sehingga kalaulah UKM kita itu mau berkembang, jadi harus naik kelas. Tadi sudah disampaikan cara jualan online seperti apa, kredibilitas diuji, pemesan itu harus bisa mendapatkan pesanannya sesuai dengan yang diharapkan dengan waktu yang oke. Maka tadi terima kasih, mereka sudah diajari memotret, memfoto produknya, diajari bagaimana on board, bagaimana packaging, bagaimana me-manage. Saya kira mereka perlu tahu. Itu yang paling penting,” kata Ganjar, seusai membuka acara bootcamp Gerakan Akar Digital Indonesia, Selasa (20/9/2022).

Lebih lanjut Ganjar menjelaskan, pelatihan-pelatihan kepada pelaku UMKM akan terus berjalan melalui Dinas Koperasi dan UMKM. Belajar tentang digital marketing, seperti Hetero Space, juga telah disediakan. Tinggal kemauan dari pelaku UMKM untuk mengaksesnya.

“Kita punya Hetero Space, punya Dinas Koperasi UMKM, mereka itu mendampingi dengan gaya kekinian. Mereka bisa chatting melalui medsos, datang, ketemu, kopi darat, bisa bareng-bareng, dan kita keliling-keliling. Kita punya di Semarang, di Solo, sekarang lagi dibangun di Banyumas. Dan nanti kita siapkan di Pantura agar itu menjadi meeting point mereka,” jelasnya.

Pelaku UMKM harus kreatif dan inovatif dan memiliki product knowledge. Hal ini terkait apakah produk mereka bagus atau tidak yang membutuhkan penilaian yang adil dan objektif.

BACA JUGA:  Presiden Jokowi dan Raja Mswati III Saksikan Penandatanganan MoU

“Makanya tadi saya tes, menurutmu produkmu bagus apa enggak, ayo dinilai, harus fair. Apakah ini bagus, ini nggak bagus, harus berani ngomong, berani koreksi untuk bercermin,” ujar Ganjar, yang sempat berdialog dengan peserta mengenai produk masing-masing.

Permodalan, jelas Ganjar, merupakan juga masalah bagi pelaku UMKM. Untuk hal ini, pemprov telah mencoba membuka dan mempermudah akses permodalan bagi pelaku UMKM. Perbankan digandeng untuk dapat memberikan pinjaman dengan suku bunga rendah, agar dapat menyelesaikan masalah ini. Termasuk menggandeng Baznas dan CSR, untuk memberikan pelatihan dan akses modal. (in)

Mari Bagikan

Tinggalkan Balasan