Kunker Presiden RI Ke Jatim : “Bagikan Baksos Dan 3000 Sertifikat Tanah”

interestnews,- Perjalanan kunker Presiden RI Indonesia Joko Widodo (Jokowi) ke Jawa Timur, usai menghadiri Jambore Nasional XI Pramuka di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta. Kunker ke Jawa Timur dalam rangka memberikan bantuan sosial, sertifikat tanah dan agenda lainnya. (20/8/22)

Gubernur Jatim Khififah Indar Parawansa Dan Walikota Jatim Surabaya Eri Cahyadi menyambut dan mendampingi Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja di Surabaya, Jatim.

Gubernur Jatim Khififah Indar Parawansa Dan Walikota Jatim Surabaya Eri Cahyadi tampak menyambut dan mendampingi Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja di Surabaya, Jatim.

Presiden Jokowi berada di Jawa Timur sejak siang hari untuk melakukan kunjungan kerja. Kunjungan pertama ke Pasar Pucang Anom di kota Surabaya untuk bertemu para pedagang sekaligus menyerahkan bantuan langsung kepada para penerima manfaat. (21/8/22)

Presiden memberikan baksos dan bantuan kepada para pedagang

Keesokan harinya, Presiden berkunjung ke Kabupaten Gresik  untuk meluncurkan lumbung pangan (foot estate) berbasis mangga dan taksi alsintan di kecamatan Penceng, sekaligus melanjutkan kunjungan ke Kabupaten Sidoarjo. Di sini Presiden menyerahkan sejumlah baksos bagi para Program Keluarga Harapan (PKH) dan para pedagang Pasar Larangan. Tampak wajahberseri-seri dan sukacita berbaur dengan kerumunan para pedagang mewarnai kunjungan ini dan tak lupa rebutan selfie bareng presiden.

Presiden juga meluncurkan taksi alsintan, untuk membantu menyediakan alat dan mesin pertanian secara mandiri oleh pelaku usaha di sektor pertanian melalui fasilitasi bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR).

“Lumbung pangan (food estate) berbasis mangga yang sudah tertata dengan baik kini hadir di Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Saya berharap produksinya tidak hanya untuk kebutuhan dalam negeri, tetapi juga bisa diekspor ke luar negeri seperti Timur Tengah, Tiongkok, Jepang, hingga Eropa.”Lumbung pangan berbasis mangga ini layak dikembangkan di sejumlah daerah di Tanah Air yang kira-kira memiliki kondisi lahan marginal yang cocok untuk mangga.” Jelas Presiden. (22/8/22)

Presiden juga meluncurkan taksi alsintan, untuk membantu menyediakan alat dan mesin pertanian secara mandiri oleh pelaku usaha di sektor pertanian melalui fasilitasi bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR).

BACA JUGA:  PON XX Tanah Papua Secara Resmi Dibuka Jokowi

” Saya juga meluncurkan taksi alsintan untuk membantu menyediakan alat dan mesin. Saya berharap produksinya tidak hanya untuk kebutuhan dalam negeri, eksport. Saya kira akan banyak petani dari daerah yang mau membeli alat dan mesin pertanian, berupa rice mill unit (RMU), dryer, combine harvester, traktor dan lain-lain dengan pola taksi alsintan.” Katanya lagi.

Menyapa para pedagang Pasar Larangan, Kabupaten Sidoarjo, sekaligus menyerahkan bantuan langsung kepada para penerima manfaat, semoga bermanfaat untuk tambahan modal usaha, jelasnya dengan harap.

Sedikitnya 3.000 warga Jawa Timur dari Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Malang, Kota Malang, dan Kabupaten Gresik hari ini hadir di Gelora Delta Sidoarjo untuk menerima sertifikat tanah.

” Saya berharap mereka menggunakan sertifikat tanah yang diterima itu secara bijak.

Sedikitnya 3.000 warga Jawa Timur dari Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Malang, Kota Malang, dan Kabupaten Gresik hari ini hadir di Gelora Delta Sidoarjo untuk menerima sertifikat tanah.

Dalam situasi sesulit apapun, pasti ada peluang. Dan yang paling bisa menangkap peluang dalam situasi sulit itu adalah para wirausahawan.

Seperti saat ini, sejumlah negara meminta Indonesia untuk mengekspor beras. Ini peluang yang sayangnya belum dapat kita penuhi.

Pertemuan Presiden Dengan Anggota Kadin

Presiden bertemu dengan para anggota KADIN dalam mendorong para anggota untuk dapat melihat peluang lain di bidang pangan tetap terbuka.

“Para anggota Kadin yang saya temui hari ini, saya dorong untuk mendukung substitusi impor yaitu melakukan penggantian barang impor asing dengan barang produksi dalam negeri. Contohnya, gandum yang saat ini masih diimpor, dapat diganti dengan campuran gandum seperti sorgum. Atau peluang dari tanaman jagung yang juga banyak permintaan dari luar negeri.” Ujarnya.(23/8/22)(**)

Mari Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *