Boleh Lepas Masker di Area Terbuka Tandas Jokowi

INTERESTNEWS — Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengeluarkan kebijakan baru melihat kondisi COVID-19 yang terkendali. Ia mengatakan bahwa masyarakat boleh lepas masker di area terbuka. Presiden Jokowi menyampaikan hal tersebut dalam keterangan persnya di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (17/5/2022).

“Jika masyarakat sedang beraktivitas di luar ruangan atau di area terbuka yang tidak padat orang, maka boleh untuk tidak menggunakan masker,” ujar Jokowi.

Namun, pelonggaran aturan pemakaian masker hanya berlaku di luar ruangan dan bukan di ruangan tertutup atau transportasi massal.

Sebaliknya, bagi masyarakat yang masuk kategori rentan, lansia, memiliki penyakit bawaan atau komorbid, Jokowi meminta agar mereka tetap memakai masker.

“Demikian juga masyarakat yang alami gejala batuk pilek maka tetap harus gunakan masker ketika melakukan aktivitas,” tambah Jokowi.

Selanjutnya, bagi pelaku perjalanan dalam negeri dan luar negeri yang sudah mendapatkan dosis vaksinasi lengkap juga tidak perlu melakukan tes usap.

Berdasarkan data Satgas COVID-19 per 16 Mei 2022, total kasus terkonfirmasi positif di Indonesia bertambah 182 kasus, sehingga total kasus mencapai 6.050.958 kasus. Sementara kasus aktif COVID-19 di Tanah Air mencapai 4.697 kasus.

Sebagai informasi, selama dua tahun terakhir pandemi COVID-19, penggunaan masker adalah salah satu protokol kesehatan wajib pencegahan penularan virus corona di Indonesia. Pemerintah pusat memberlakukan penggunaan masker itu sejak awal April 2020 silam berdasarkan anjuran Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Selain itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menyebutkan Indonesia secara de facto sudah menuju ke endemi.

Muhadjir mengatakan kondisi itu berdasarkan data COVID-19 di Indonesia. Di antaranya angka kasus aktif, positivity rate, tingkat okupansi rumah sakit, dan angka kematian yang rendah.

BACA JUGA:  Ganjar dan Anies Tertawa Ngakak Saat Bertemu dalam Rakernas APPSI di Bali

Muhadjir menuturkan transisi pandemi ke endemi ini dipertaruhkan setelah libur Idulfitri tahun ini. Menurutnya, jika pasca Idulfiri tidak ada penambahan kasus signifikan, maka COVID-19 di Indonesia akan segera menjadi endemi. (IN)

Mari Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *