Manusia Hidup Memiliki Keberadaan Khusus

INTERESTNEWS — Manusia memilki kehidupan yang unik ketimbang makhluk hidup lainnya, seperti tumbuh-tumbuhan dan binatang. Sejak Allah menciptakan manusia, Allah memberi pernyataan: Sungguh Amat Baik. Sementara makhluk hidup dan ciptaan lainnya: Baik. Bukan itu saja, Allah menciptakan manusia segambar dan serupa dengan-Nya. Dalam bahasa Latinnya: Imago Dei.

Mari perhatikan sesuatu hal yang unik Allah menciptakan manusia. Keberadaan manusia menurut catatan sejarah tertulis ada yang:

1. Tanpa ayah dan ibu

Manusia tanpa ayah dan ibu ini adalah Adam. Dia adalah manusia pertama. Hal tersebut tercatat dalam Kitab Suci pada Kitab Kejadian 2:7: “Ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.”

2. Tidak memiliki ibu

Kita dapat mengatakan Hawa sebagai manusia tercipta tanpa ibu. Allah menciptakan Hawa dari tulang rusuk Adam. Ada tertulis dalam Kejadian 2:22: “Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu.”

3. Tiada ayah

Manusia yang lahir dari rahim seorang perawan muda tanpa ayah adalah Yesus Kristus (Isa Almasih). Dia lahir melalui kandungan Maria oleh Roh Kudus. Kitab Injil mencatatnya pada Lukas 1:30-31: Kata malaikat itu kepadanya: “Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus.”

4. Ber-ayah dan ber-ibu

Ini yang terjadi secara umum normalnya. Setiap kita lahir dengan memiliki ayah dan ibu.

Sebagai manusia pada hakekatnya kita sebenarnya tidak bisa memilih untuk lahir sebagai anak siapa? Kalau memang bisa memilih, pasti banyak orang ingin lahir sebagai anak kerajaan.Sayangnya, kita tidak bisa menentukan pilihan tersebut. Namun demikian, percayalah dari keturunan siapapun hakekatnya kita makhluk yang mulia. Kita tercipta segambar dan serupa Allah, tetapi karena upah dosa adalah maut, maka kita terpisah hubungan dengan Allah Pencipta.

BACA JUGA:  Hore Kami Masuk Sekolah Lagi

Manusia Butuh Tiket Kehidupan

Ada orang mempunyai teori angan-angan hidup di planet lain. Mungkin tujuan alasannya mempersiapkan bila hidup di bumi sudah padat dan sebagainya.

Sementara itu, Allah sudah merancang kehidupan yang terbaik, bahkan sungguh amat teramat baik kelak. Allah berjanji akan menyediakan alam yang diperbarui, yaitu: Langit baru dan Bumi baru yang kekal selamanya.

Syarat mendapatkan tiket kehidupan kekal kelak, Allah Bapa telah mengutus Anak-Nya, manusia Ilahi, yaitu: Kristus/Masehi. Dia adalah sosok yang diurapi menjadi Raja dalam kerajaan-Nya di bumi dan Sorga (akhirat).

Kita yang menerima-Nya sebagai raja/tuan, sehingga kita menjadi anak-anak-Nya yang mewarisi dan menjadi anak kerajaan-Nya. Kerajaan Sorga yang dapat kita miliki mulai saat ini di bumi dan kekal tanpa akhir.

Kita harus menerima tiketnya sekarang selama kita masih hidup di bumi. Kesempatan masih ada karena hari ini selama ada kesempatan dan bisa memilih.

Bila kita sudah pindah ke alam kekal maka pilihannya ada 2, yaitu: kekal di neraka (kematian kekal) atau hidup kekal di Sorga. Pilihan ada pada kita masing-masing bukan oleh orang lain.

Karena itu, kita berubah mulai dari pola pikir. Kita buka pintu selebar-lebarnya meskipun ada hal sempit yang harus kita jalani dalam kehidupan ini. Matius 7:13: “Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya.

5. Memiliki Bapa di Sorga

Kita sudah menjadi anak-anak dari Bapa di Sorga, sehingga kita memiliki Bapa di Sorga. Kita menjadi manusia baru, ciptaan baru.

Sebagaimana kita membeli suatu produk barang maka pilihan ada di tangan kita bukan orang lain yang memanfaatkan kita. Mereka bisa mengambil keuntungan dengan HarTa, TakhTa, Se-ualiTa. Banyak contoh ketidakadilan dan ketidakbenaran di dunia ini. Keputusan ada di tangan kita sendiri yang akan menentukan kelak. Immanuel.

BACA JUGA:  RUU Geologi Disarankan Ridwan Hisjam untuk Antisipasi Bencana Alam

Oleh: Matius RG

Mari Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *