interestnews,- Kenaikan harga BBM memicu munculnya gejolak sensitif di masyarakat. Seperti penyelusuran interestnews melakukan perjalanan tugas dengan menggunakan jasa Grab. (6/9/22)
Order melalui aplikasi Grab, dari titik kantor menuju titik tujuan A. Sepanjang perjalanan mengikuti google Maps. Biasanya aman saja. Namun kali ini arah tujuan berbeda. Awalnnya tidak sadar namun ketika sampai, titik google maps nya mengalami perubahan arah dan lokasi yang salah.
Sontak saja, penumpang protes dan driver Grab juga merasa sudah mengikuti sesuai aturan. Saling ngotot tidak mau rugi tak ada gunanya.
Dedy, driver Grab, pada kesempatan angkut penumpang dari titik Tegalrejo menuju tujuan Tanggulrejo namun ternyata tiba di jalan Kemiri. Namun, Dedy mengambil inisiatif untuk menghantarkan penumpang ke tempat sesuai tujuan penumpang.
“Saya mengikuti google maps yang ada di hp saya. Saya mau turunkan di sini kasihan tapi kalau saya antar ke tujuan bensinnya dua kali lipat. Kadang minta penumpang tambahi tidak tega namun jika tidak ditambah rugi. Apalagi BBM naik. Tapi karena ini kesalahan dari Grab, google maps nya. Ini sudah sering. Sudah mengajukan laporan dan keberatan namun pihak Grab belum ada respon.” Ujar Dedy.
Beberapa penumpang mengalami hal yang sama hingga terjadi perdebatan yang akhirnya sebagian kerugian bagi dua.
“Ini sudah sering terjadi. Kita sudah laporkan namun hingga saat ini belum ada tindakan dari Grab. Apalagi saat ini dengan kenaikan BBM ini. Kami rugi, penumpang juga rugi. Jadi sangat merugikan banyak pihak. Mohonlah pihak manajement Grab dapat menyikapi hal ini. Mungkin pemerintah dapat membantu sebab kami sudah melaporkan hal ini namun tidak ada tanggapan sehingga kejadian sering terulang kembali.” Tandas Dedy.