Big George di Antara Kebencian & Amarah

INTERESTNEWS — Big George, julukan yang melekat pada George Foreman. Bagi pecinta Tinju pasti mengenal George Foreman lahir di Marshall, Texas, 10 Januari 1949. Seorang mantan pentinju profesional kejuaraan tinju kelas berat dunia. Ia, seorang kulit hitam yang lahir dalam sebuah keluarga yang sangat miskin. Saking miskinnya, George tidak kebagian makanan di rumahnya. Tak ada makanan, desisnya getir.

Situasi seperti itu, sebuah kemarahan timbul dalam hatinya saat tak menemukan makanan. Ia mengepal jemarinya dengan kencang. Lalu dengan lunglai dan rasa getir bercampur jadi satu. George melangkahkan kaki keluar dari pintu rumahnya.

Sebuah ide muncul dalam pikirannya. Ia memutuskan untuk berpura-pura bertamu ke tetangga pada jam-jam makan. Lalu, ia berhasil mendapatkan makan. Berharap ada undangan dari mereka untuknya mengajak makan, tetapi tak pernah terjadi. Jadi ia harus melakukannya lagi saat rasa lapar mendera. Masa kecil Big George sungguh menyedihkan.

Tumbuh dalam kemiskinan ini membuat kebencian dan amarah tumbuh subur dalam hatinya, sehingga ia lampiaskan dengan berlatih tinju secara keras.

“Setiap saya merasakan kebencian dan amarah terhadap kemiskinan yang mendera keluarga saya, saya berlatih keras dengan penuh amarah. Saya melakukan itu terus-menerus. Alhasil, tahun 1968 saya mendapatkan Medali Emas Olimpiade kelas berat” katanya pada sebuah acara seremonial.

Big George

Mari Bagikan
BACA JUGA:  EWP Tambunan, Sosok Gubernur yang Jujur

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *