Ibadah Dharma Santi dan Simakrama, Daya Tarik Desa Wisata

INTERESTNEWS — DPK PERADAH Indonesia dan umat Hindu mengadakan Ibadah Dharma Santi dan Simakrama di Sekretariat PHDI, Kecamatan Jenawi, Karanganyar, Jawa Tengah. Menjadi daya tarik Desa Wisata di Karanganyar. Upacara Sembahyang Dharma Santi dan Simakrama ini rangkaian Perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1944, Sabtu (2/4/2022).

Adapun, Ibadah Dharma Santi ini mengusung tema: “Aktualisasi Nilai Tat Twam Asi dalam Moderasi Beragama dan Representasi Semangat Nyepi Menuju Karanganyar Maju dan Mandiri”.

Ibadah Dharma Santi

Lagu wajib Indonesia Raya mengawali acara dengan sikap berdiri. Kemudian acara berlanjut dengan Tari Gamyong lantunan Weda Wakya dengan sangat merdu dan penuh penghayatan.

Selanjutnya, Ketua Panitia Teguh Pambudi Mpd.H memberi sambutan. “Terima kasih yang setinggi-tingginya kepada para undangan atas kehadirannya dan terima kasih kepada para donatur yang telah membantu kegiatan ini. Semoga PHDI Jateng bisa memberikan motivasi dan spirit kepada pemuda-pemudi umat Hindu di Karanganyar ini.”

Setelah itu, acara berturut-turut sebagai berikut. Sularto memimpin pembacaan Ikrar Dharma Santi. Pembimas Hindu Karanganyar Drs. I Dewa Made Artayasa menyampaikan sambutan. Kadin Pendidikan Karanganyar Yopi Ekojati Wibowo mewakili Bupati Karanganyar. Beberapa seni tari seperti Tari Dolanan Anak, Tari Rejang Dewa, dan Tari Rangde ikut memeriahkan acara tersebut.

Ibadah Dharma Santi

Ajaran Tat Twam Asi

Sementara itu, Pendharmawacana (Narasumber) PHDI Jawa Tengah Drs. A. A. Ketut Darmaja. Mpd.H.
mengatakan: “Selama saya keliling menghadiri undangan Acara Dharma Santi, baru kali ini generasi muda Peradah mengadakan Dharma Santi. Masa depan Indonesia ada di tangan generasi muda. Karena itu, kita harus mampu dan bisa bekerja dengan cerdas dan keras serta tulus agar bisa tercapai Indonesia Emas. Negara ini bukan milik agama tertentu, tapi milik semua agama, milik kita bersama. Karena itu, kita harus mampu memberikan manfaat dan kesejukan buat Indonesia. Tat twam asi mengajarkan tentang cinta kasih, menyayangi semuanya, mengasihi tanpa membedakan apapun.”

BACA JUGA:  Launching Desa Wisata Matesih dan HUT ke-265 Karanganyar

“Jika itu bisa kita amalkan dan aktualisasikan dalam kehidupan kita, maka tidak akan pernah muncul permusuhan, perkelahian dan peperangan. Ajaran tat twam asi secara vertikal bahwa kita harus melayani Sang Pencipta dengan cara mengasihi semua makhluk tanpa memandang perbedaan. Kita mengabdikan diri pada negara dengan tulus dan iklas. Sedangkan secara horizontal mengajarkan bahwa kita semua yang ada di dunia ini bersaudara tanpa ada perbedaan, membuat orang lain sejahtera. Membuat orang sering masuk dalam penderitaan dan dosa adalah kemarahan dan hawa nafsu. Karena itu, nyapi bertapa mengajarkan kita untuk intropeksi diri dan mengoreksi diri. Jadi jangan sampai kita hidup kehilangan semangat yang menjaga budaya dan warisan leluhur. Jangan sampai kita kehilangan dharma kita. Sebagai kata kunci dan penutup, Himalaya gunung di negeri India, Semeru gunung di Pulau Jawa. Mari lakukanlah dan setia sebagai Hindu sepanjang masa.
Om santi santi santi om,” tuturnya.

Makna Dharma Santi

Ibadah Dharma Santi merupakan rangkaian terakhir Hari Raya Nyepi. Secara filosofis, Dharma Santi adalah pertemuan untuk dapat saling memaafkan kesalahan masing-masing serta berjanji untuk tidak membuat kesalahan lagi. Ini merupakan bagian dari sad dharma yang biasanya dilaksanakan pada saat Ngembak Geni dalam rangka menyambut warsa anyar, tahun baru saka. Kita dapat saling memaafkan baik di lingkungan teman, keluarga, maupun masyarakat untuk mencari kedamaian.

Ibadah Dharma Santi
Ketua PHDI Jawa Tengah

Pada kesempatan tersebut, Ketua PHDI Jateng mengharapkan kepada seluruh umat Hindu di Karanganyar agar mengedepankan kepentingan bagi kemajuan bangsa dan negara.

“Pertama, gagasan teman-teman Peradah ini sesuatu sangat bernilai tinggi artinya bahwa generasi muda sudah mulai berpikir dan bertindak secara relijius. Harapan saya kita perlu menumbuhkembangkan semangat ini untuk kepentingan kemajuan bangsa dan negara. Jangan hanya intern. Kita harus mampu bekerjasama dan berkolaborasi dengan lintas agama agar terus tercapai Indonesia yang unggul dan hebat. Jangan sampai generasi ini terbuang dengan percuma dan terus berupaya membangun Indonesia,” ujarnya.

BACA JUGA:  Desa Wisata Pandanrejo, Wisata Alam Terbaik

Dalam acara tersebut hadir juga Kepala Kantor Kementerian Agama Karanganyar Drs H winarso MM,
Ketua PHDI Karanganyar, Kapolsek Jenawi Aiptu P Taman Suryadi, Danramil Jenawi Sot Sukadi, Camat Jenawi, dan perwakilan umat Hindu di Karanganyar. Personel Polsek Koramil setempat memberikan pengamanan penuh pada acara tersebut.

Pewarta: Adi Prasetio

Mari Bagikan

Tinggalkan Balasan