INTERESTNEWS — Hari Kemerdekaan RI 2021 bermakna beda dan perbedaan. Hari ini (Selasa, 17/8/202) Indonesia bersuka karena merayakan peringatan 76 tahun kemerdekaannya. Memang sederhana karena itulah tuntutan jaman di masa pandemik yang melanda seluruh bumi. Sekalipun sederhana dalam penampilan, tetapi makna yang dituangkan di dalamnya betapa tinggi. Sebab perbuatan yang tampak adalah perwujudan dari kata-kata dan bukan sekadar pernyataan omong kosong.
Kemarin dan hari ini Jokowi memang beda. Dia selalu tampil beda dan memang berbeda dari presiden-presiden sebelumnya yang pernah memimpin Indonesia. Bukan hanya karena badannya yang kurus sampai Tifatul Sembiring beberapa tahun lalu berdoa di hadapan rakyat Indonesia. Dia berdoa meminta kepada Tuhan menggemukkan badan Pakde Jokowi. Dia lupa Jokowi bukan orang yang suka bermalasan duduk diam di istana, tetapi lebih suka berjalan berkeliling. Jokowi senang menyapa rakyatnya untuk memberikan ketenangan bahwa negara ada bersama mereka.
Jokowi memang beda, sangat berbeda dari pendahulunya. Ia tidak suka memelas, mengeluh, mencari pembelaan, sekadar pencitraan kalau dia sudah bekerja keras. Dia bukan orang yang suka berpidato dengan wajah seindah mungkin dan tutur kata memelas serta prihatin di masa sulit ini.
Pakde Jokowi tak merasa asing di tengah-tengah rakyatnya. Dia dapat menyapa dengan ketulusan jauh dari kepura-puraan. Ia dapat bersalaman tanpa jarak, sekalipun pengawal mengelilingi dengan waspada. Namun demikian, bagi Jokowi bertemu rakyat adalah kewajiban untuk mendengar mereka. Apalagi di masa sukar ini Covid-19 menggerogoti semua lini kehidupan kita.
Beda dan Perbedaan di Hari Kemerdekaan
Jokowi tampil beda dalam busana adat seperti yang ditampilkannya hari kemarin di depan rakyat Indonesia. Baju serba hitam dan tas anyaman yang tergantung di bahunya seakan memberitahu seluruh dunia. Indonesia betapa kaya dalam warna dan dalam busana. Melalui pakaian yang ia kenakan, Jokowi menyatakan menghargai perbedaan dan menjadikannya kekayaan yang harus dilestarikan. Hal ini dapat mengikis segala pengalaman buruk tentang perbedaan yang sempat meraja dan menggemuruh di tanah Ibu Pertiwi.
Kita memang beda, beda lahir, beda suku, beda agama, dan makanan juga bisa beda. Perbedaan kita hanya pada luarnya seperti pakaian adat Pakde Jokowi pakai. Tubuh kita di balik pakaian itu sama saja, tidak ada perbedaan. Kita adalah anak-anak negeri katulistiwa. Anak-anak bangsa mengaminkan bahwa keragaman adalah berkah yang harus kita pelihara di bumi bongkahan surga bernama Nusantara.
Itulah sebabnya para leluhur bangsa dahulu berpesan sebelum kita merdeka: Jagalah perbedaan itu agar tidak menimbulkan luka! Rawatlah keragaman itu agar ia tetap berkenan di hati! Karena dari situlah kita tetap jaya melangkah ke masa depan yang penuh harapan dan gilang-gemilang. Merdeka!
Penulis: Ega Mawardin (MATAHATI.TV)