Interestnews,-KLATEN – Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Klaten KH Syamsuddin Asyrofi mengatakan kegiatan sarasehan tokoh masyarakat lintas agama di Aula kantor Kecamatan Trucuk Kabupaten Klaten, Kamis (21/11/24 ) diharapkan sebagai ikhtiar membangun kondusifitas jelang pilkada 2024.
Kegiatan yang dikemas dalam bentuk dialog tersebut mengusung tema “Peran FKUB dan PKUB Dalam Membangun Kondusivitas Masyarakat Menghadapi Pilkada 2024” dengan menghadirkan nara sumber dari ketua FKUB Kabupaten Klaten KH.Syamsuddin Asyrofi dan Ir. Sunarso serta dipandu Camat Trucuk Marjana.
Dalam sambutannya Camat Trucuk Marjana menyampaikan kerukunan antar umat beragama merupakan salah satu pilar penting bagi suksesnya pembangunan secara menyeluruh.
Maka menurut Marjana segala hal yang dapat menjadi potensi laten yang dapat memicu gesekan, bahkan konflik yang didasarkan pada agama harus segera diselesaikan sedini mungkin.
“Peran FKUB dan PKUB sangat penting dalam menumbuhkan toleransi dan saling menghormati antar umat beragama.” katanya.
Marjana mengingatkan kembali karena sudah mendekati situasi pilkada serentak 2024, karena isu yang paling mudah digesek adalah isu agama. Jadi, semua elemen punya kewajiban untuk mengingatkan.
‘Kita harus menjaga sikap terutama di media sosial, karena media sosial mudah untuk mengadu domba. Ayo kita jaga Klaten ini dengan saling menghargai satu sama lain,” ajaknya.
Mewujudkan kerukunan, ketentraman dan ketertiban umum di masyarakat menurut Marjana bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah dan keamanan saja, tetapi semua komponen masyarakat juga ikut bertanggung jawab berpartisipasi memelihara ketertiban di masyarakat dengan tetap mematuhi peraturan perundang-undangan.
Sementara itu Ketua FKUB Kabupaten Klaten KH.Syamsuddin Asyrofi menyampaikan bahwa tidak ada satupun agama yang mengajarkan kekerasan terjadap pemeluk agama yang lain. Dengan mengedepankan toleransi, lanjutnya, maka seluruh unsur-unsur kebaikan dalam setiap ajaran agama dapat diaplikasikan tanpa adanya konflik atau perselisihan antar umat beragama, sehingga pembangunan di Kabupaten Klaten dapat berjalan dengan lancar, kondusif, aman dan tentram.
“Apabila ada kekurangan dari pemerintah ayo duduk bersama, kan sudah ada wadahnya yaitu FKUB dan PKUB Rumuskan dan masukkan konsep, sehingga kita bisa menerima dan pelajari mana yang bisa kita adopsi dan lakukan untuk jangka pendek dan menengah. FKUB menjadi wadah untuk merangkum keluh kesah dan tantangan yang terjadi. Ini menjadi harapan dalam menghadapi persoalan yang ada,” ujarnya.
FKUB sendiri menurut Syamsuddin Asyrofi sebagai mitra strategis pemerintah di dalam memelihara kerukunan antar umat beragama, diharapkan dapat terus dikuatkan. Serta memberikan bimbingan dan pencerahan kepada masyarakat mengedukasi umat agar tidak mudah terprovokasi oleh paham-paham yang tidak jelas kebenarannya, bahkan bertentangan dengan ajaran agama dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
“Di dalam setiap kegiatan keagamaan saya berharap jaga kerukunan, jangan ada gesekan dan perpecahan di dalam situasi dan kondisi politik. Jangan sampai terprovokasi, lebih bagus kita introspeksi diri, menahan diri sambil memahami. Tidak termakan isu-isu yang berkembang” pesannya.
Dijelaskan kondisi saat ini telah berada di tahun politik sehingga ekalasi politik menjadi meningkat dan menyapa masyarakat untuk mendapatkan pengaruh dan dukungan. Keadaan ini menurut Syamsuddin akan berpengaruh pada pergaulan antar warga masyarakat.
“Namun tetap harus dijaga jangan sampai menimbulkan konflik di masyarakat. Kalaupun terjadi persaingan maka harus dikelola menjadi energi positif yang menghasilkan persaingan sehat untuk memilih pemimpin yang berkualitas dan bermartabat,” bebernya.
Menghadapi pilkada tahun 2024 tantangan yang terus menghantui yakni semakin derasnya arus informasi yang memanfaatkan media sosial sebagai alat komunikasi dengan segala akibat, yang buruk maupun yang baik. Syamsuddin berpendapat, rasanya semakin susah menyaring informasi yang beredar, dimana yang benar dan yang hoax. Belum lagi adanya informasi yang provokatif, menyulut dan menghasut, yang berpotensi menimbulkan potensi konflik dan terjadinya gesekan.
Masih ada lagi satu tantangan menurut Syamsuddin yang masih menghantui demokrasi bangsa ini yang masih berlatar belakang identitas keagamaan. Apakah satu agama yang sama tetapi beda mazab maupun agama yang berbeda. Hal ini patut diwaspadai jangan sampai terjadi percikan, sebab bila terjadi akan susah memadamkannya.
“Karenanya melalui forum sarasehan ini, kami dari FKUB Kabupaten Klaten mengajak semua stakeholder khususnya para pemuka lintas agama, tokoh masyarakat, pemuda dan mahasiswa mampu memposisikan diri menciptakan suasana kondusif, sejuk, damai dan aman,” imbuhnya.
FKUB yakin apabila pemuka lintas agama, masyarakat, tokoh pemuda dan mahasiswa, bahu membahu membendung hal-hal yang mengarah terjadinya konflik akan dapat ditanggulangi. Abila kesadaran ini telah terbangun di setiap individu warga negara maka Pilkada 2024 akan berjalan dengan aman, damai dan kondusif.
“Kami FKUB memberikan apresasi kepada PKUB Kecamatan dan PKUB Desa di Kecanatan Trucuk Klaten berkolaborasi dengan Pemerintah Kecamatan Kabupaten Klaten yang telah memberikan penguatan dan pencerahan Yang diharapkan mampu mendeteksi dini permasalahan yang ada di lingkungan masyarakat. Dengan harapan semua pihak mampu memberikan rasa nyaman, dan aman bagi warga Kabupaten Klaten,” pungkasnya.
( Benneo )