Harapkan Kepercayaan Masyarakat, Bappeda Salatiga Tingkatkan Layanan Cepat, Tepat Dan Murah

Interestnews,-  Harapkan kepercayaan masyarakat terhadap Pemerintah Kota Salatiga, Bappeda akan berupaya tingkatkan layanan cepat, tepat dan murah. Hal ini, di sampaikan oleh Kepala Bidang Penelitian, Pengembangan dan Penyusunan Program ( P4) pada Bappeda, Kota Salatiga Adhie Wibowo, SP. M.Si kepada Lasma pemimpin Redaksi Media interestnews.or.id, di ruang kantor Bappeda Salatiga. (22/11/22).

Dikatakannya, kepercayaan masyarkat kota Salatiga terhadap layanan yang selama ini sudah cukup bagus. Namun pemerintah akan lebih meningkatkan lagi ke depannya.

“Harapan dari pandangan kami, masyarakat akan memiliki kepercayaan terhadap seluruh layanan. Karena kami di ASN itu adalah fungsi pelayanan itu yang harus kami upayakan. Jadi semua yang kami kerjakan itu ujungnya adalah bagaimana kami mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat itu secara cepat, tepat, dan murah. Ini harapan kita semu dengan semuanya terukur, indikator-indikator terukur semuanya bisa kita pertanggungjawabkan kepada masyarakat. Karena sebagian juga pembangunan kita berasal dari pajak yang kita pungut dari masyarakat.” Ujarnya dengan optimis.

Gedung Bappeda Salatiga, Jl. Sukowati, Salatiga

Kalau melihat secara keseluruhan dari respon masyarakat rata-rata sekarang mereka sudah merasa bahwa pemerintah Kota Salatiga sudah memberikan pelayanan yang terbaik tetapi kalau melihat dari bagian-bagain kecil banyak yang harus dievaluasi.

“Pedoman kita adalah Dokumen dari perencanaan 20 tahun  yang kita sebut RPJPD  dan RPJMD yang 5 tahun dan RKPD yang 1 tahun. Nah, di dalam setiap tahapan itu kan ada yang namanya evaluasi untuk melihat berapa pencapaian kinerja yang sudah dicapai melalui sistem yang sudah kita bangun, sebelumnya kami sudah punya yang namanya sistem monitoring dan evaluasi itu. Kita hanya bicara dari sisi capaian kinerja dari seluruh perangkat daerah, dari kacamata perencanaan. Nah di dalam perkembangannya ternyata ada kebutuhan lain yang terkait dengan pengukuran Akuntabilitas kinerja. Akuntabilitas kinerja itu apa, untuk mengukur kinerja dari pemerintahan daerah.” Katanya lagi menjelaskan.

BACA JUGA:  Sebuah Rumah Di Salatiga, Ludes Terbakar

Lebih lanjut dikatakan Adhie, bahwa beberapa komponen yang menjadi dasar penilaian. Salah satunya adalah komponen perencanaan. Dari 30 % yang harus dicapai, namun baru di angka 15%.

“Setelah kami lihat ini sebabnya apa, Ternyata konsistensi indikator kinerja yang ada di dalam dokumen perencanaan dan ketika diukur, ini terjadi perbedaan.  Ketika terjadi perbedaan, maka apa yang sudah kami rencanakan, apa yang sudah kami targetkan, ketika dilakukan evaluasi, menjadi tidak singkron. Kegiatan yang harusnya berpedoman dengan dokumen perencanaan 5 tahun, 1 tahun itu keluar semua dari apa yang sudah kita pedomani atau kita tentukan di dalam dokumen RPJMD.” Tandasnya.

Dikatakannya, seharusnya apa yang sudah digariskan dalam dokumen harus singkron namun seiring perjalanan sudah keluar tidak lagi terjadi sinkronisasi.

“Misalkan sudah merencanakan untuk Salatiga, 5 tahun ke depan kita akan melakukan penataan wajah kota misalkan. Tetapi di dalam perjalanannya justru kita tidak ke arah sana, kita ke arah pembangunan yang lain. Nah, ini kan harus kita singkronisasi. Untuk mempermudah, kebetulan perencanaan ada di kami, tetapi pengukuran kinerjanya itu juga dilakukan oleh Sekretariat Daerah di bagian Organisai. Itulah dia yang akan mengukur Sakip atau Sitem Akuntabilitas Kinerja Pemerintahan Daerah yang menggambarkan kinerja dari pemerintahan daerah. Saat ini posisi kita untuk Salatiga nilainya itu baru B. Rata-rata Jawa Tengah nilainya adalah B. Atas perintah Pj Walikota agar Sakip ini kita naikkan.” Jelasnya lagi.

“Syukur kita bisa mencapai angka A. Bagaimana kita mengupayakan itu. Salah satunya adalah kami mulai mengintegrasikan beberapa sistem yang terpisah. Sistem yang ada di Bappeda dan Sistem yang ada di bagian organisasi, Sistem yang ada di keuangan, yang di BBKBD, itu kita jadikan satu kita integrasikan. Sehingga kita bisa tahu program yang sudah kita rencanakan, berapa alokasi anggarannya dari BBKBD, kemudian setelah itu diukur berapa capaian kinerjanya berdasarkan pagu anggaran yang sudah kita putar. Apakah pembiayaan yang selama ini terhadap program yang sudah direncanakan itu efisien atau tidak, Memberikan dampak bagi masyarakat atau tidak. Sehingga harapannya dengan kita integrasikan itu, semuanya akan berjalan lebih cepat dan masing-masing OPD sudah bisa memantau perjalanan kinerjanya dari tahun ke tahun sampai nanti kita evaluasi di setiap 5 tahun dan 20 tahun. Makanya kami siapkan yang namanya Sistem Siap Kinerja, Sistem Informasi Akuntabilitas Pengukuran Kinerja, dalam rangka bagaimana kita mengkolaborasikan atau mengintegrasikan beberapa sistem itu.” Katanya menjabarkan secara detail.

BACA JUGA:  Upacara HUT Kemerdekaan RI ke – 77 Klaten

Dengan demikian, Lanjut Adhie, dengan sistem ini maka nilai Sakip Pemerintahan Kota Salatiga akan semakin meningkat. Aspresiasi dari Pemerintahan Pusat tentunya dana transfer yang dari pemerintahan pusat juga akan meningkat. Karena PAD itu hanya 27% dari total seluruh kebutuhan pembiayaan. Jadi pendapatan asli daerah hanya 27% dari total APBD sehingga pemerintah lebih banyak tergantung pada dana transfer. Salah satu upaya bagaimana mendapatkan tambahan dana transfer adalah nilai kinerja pemerintahan kota semakin baik. Kemudian yang kedua, ketika akuntabilitas kinerja pemerintahan makin baik, tingkat kepercayaan masyarakat itu akan menjadi semakin tinggi terhadap seluruh layanan dari masyarakat kita.” Ujarnya mengakhiri perbincangan.(Ls)

Mari Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *