Retreat Dua Hari Pasutri “Gratitude” Hamba Tuhan PGLII Eks Karesidenan Semarang

INTERESTNEWS,- SEMARANG – Dalam rangka meningkatkan kwalitas hamba-hamba Tuhan yang tergabung dalam naungan PGLII (Persekutuan Gereja Lembaga Injili Indonesia) menggelar acara “Gratitude” di Hotel Fron One Gosyen – Salatiga, pada Jumat – Sabtu, (28 – 29/11/25).

Ketua Panitia Pdt Agus Sutopo mengatakan acara ini untuk menyegarkan kembali semangat dan panggilan para hamba-hamba Tuhan dalam mengobarkan injil dan Amanat Agung dalam gereja.

“Kehadiran gereja di manapun harus memiliki dampak positif dan membawa kabar baik. Sebagai contoh; apakah sekitar 25 meter dari gereja masih ada orang yang tidak makan. Nah, itu bisa dipertanyakan. Gereja harus turut memperhatikan kesejahteraan warga sekitarnya meski berbeda iman,” Tegasnya.

Sementara itun Pdt. Jones Lukas Biene dalam pemaparan visi misi PGLII sebagai Lembaga yang menanungi Sinode-Sinode Gereja merasa perlu untuk memperlengkapi para hamba-hamba Tuhan khususnya pasutri dalam mengobarkan semangat api Injili dalam keluarga masing-masing.

“Semangat Injil itu harus kembali dikobarkan dalam keluarga. Kita mulai dari keluarga. Acara ini, dihadiri ratusan hamba Tuhan yang tergabung dalam PGLII yang terdiri dari Sinode-Sinode Gereja. Jadi, para hamba Tuhan hadir dari berbagai denominasi Wilayah Jawa Tengah.” Ujar Pdt. Jones.

Tak ketinggalan Pdt. Dr. Gideon Rusli Ketua PGLII Jawa Tengah menjabarkan detail bagaimana peranan hamba Tuhan dalam menggembalakan jemaat harus menjadi teladan yang selalu disorot dan serba salah. Ia kisahkan bagaimana ia bertumbuh dalam keluarga yang orangtuanya pendeta dan ia dituntut untuk bisa jadi teladan.

“Tidak mudah menjadi seorang Pendeta. Serba salah. Saya mengalami betapa beratnya menjadi seorang hamba Tuhan. Semua harus dimulai dari keluarga hamba Tuhan itu sendiri. Itu sebabnya acara ini kami gelar Retreat Pasutri Hamba – Hamba Tuhan. ” Ujarnya.

BACA JUGA:  Natal Bersama Mitra Pelayanan Pedesaan

Setiap materi cukup singkat dan padat sehingga membuat peserta rilex dan fokus. Cukup menarik kehadiran pembicara Pdm. Dr. Freddy Hartoyo M.Pd bersama sang istri Diana Widiyastuti, mengupas detail bagaimana permasalahan yang terjadi atau konflik sederhana dalam pasangan suami istri menjadi pemicu pertengkaran yang berdampak kepada pelayanan.

“Saya habis bertengkar dengan istri saya. Kami diam-diaman tapi saya harus mendoakan jemaat. Harus melayani kotbah. Bagaimana?” Ujar Freddy diiringi tawa peserta. Saya rasa kita semua hamba Tuhan mengalaminya. Bagaimana anak-anak kita. Apalagi jemaat. Itu sebabnya harus dimulai dari Pasutri Hamba Tuhan itu sendiri.” katanya menambahkan.

Antusias peserta Retreat sungguh luar biasa. Setiap sesi sukacita, haru dan air mata mewarnai suasana yang mengalami lawatan Tuhan.

“Serasa kembali di cas ya. Terkadang kita sebagai hamba Tuhan sibuk dengan pelayanan sehingga keluarga di nomor sekiankan. Seharusnya dimulai dengan keluarga kita sebagai hamba Tuhan. Ini acara awalnya saya pikir biasa saja namunsetelah dua hari mengikuti setiap sesi. Puji Tuhan luar biasa. Semangat kembali. Bukan sesuatu yang baru sih tapi kembali diingatkan dan dikobarkan kembali.”Ujar salah seorang Gembala Sidang dari Semarang.

Sabtu pagi, seluruh peserta dari pukul 05.30 – 07.00 jalan kaki menuju Lapangan Pancasila. Kawasan Pemkot Salatiga. Berbaur dengan warga Salatiga olahraga dan jalan kaki. Menambah keakraban sesama peserta dan dapat menikmati kuliner Salatiga.(Lukas)

Mari Bagikan