INTERESTNEWS, – KLATEN – Donor darah rutin yang diselenggarakan oleh Gereja Maria Assumpta (GMA) Klaten tidak hanya menjadi kegiatan kemanusiaan yang membantu sesama, tetapi juga berfungsi sebagai kesempatan untuk melakukan cek kesehatan dini secara gratis bagi para pendonor.
Kegiatan dua bulanan ini kembali diadakan pada hari minggu (7/12/25) dengan partisipasi 28 pendonor darah.
Penanggung jawab kegiatan, Bapak Binar Kumoro, menekankan bahwa salah satu manfaat terbesar bagi pendonor adalah kemampuan untuk mengecek kondisi diri sebelum mendonorkan darah.
“Bagus juga untuk diri kita sendiri sebenarnya, dari untuk mengecek kondisi kita,” ujar Bapak Binar Kumoro.
Indikator Kesehatan Sebelum Donor.
Setiap calon pendonor wajib menjalani pemeriksaan awal yang meliputi pengecekan tekanan darah (tensi) dan kadar hemoglobin (HB). Hasil pemeriksaan ini berfungsi sebagai indikator atau rambu-rambu kesehatan.
Bapak Binar membagikan pengalamannya sendiri, di mana ia sempat tidak lolos donor karena kadar HB-nya tinggi, yang kemudian ia ketahui disebabkan oleh kurangnya minum air putih dan kurang bergerak.
Kegiatan Kemanusiaan yang Terbuka untuk Umum
Kegiatan donor darah ini merupakan inisiatif rutin gereja yang berfokus pada aksi kemanusiaan karena membawa dampak positif bagi mereka yang membutuhkan transfusi darah.
Meskipun diselenggarakan oleh gereja, kegiatan ini terbuka untuk umum dan siapa saja di luar umat gereja sangat dipersilakan untuk ikut berpartisipasi.
Aksi ini dilaksanakan secara rutin setiap dua bulan sekali dalam setahun, bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI).
Dalam pelaksanaannya, kegiatan tanggal 7 Desember 2025 didukung oleh tim dari PMI yang terdiri dari satu dokter, enam petugas PMI, dan tiga tim kesehatan GMA
Harapan Peningkatan Partisipasi.
Meskipun jumlah peserta kali ini mencapai 28 pendonor, Bapak Binar berharap di kegiatan selanjutnya jumlah peserta bisa meningkat. Pihaknya juga berencana melakukan sosialisasi yang lebih gencar agar masyarakat semakin mengetahui jadwal rutin donor darah ini dan semangat kebaikan terus tersebar.
“Harapannya adalah masyarakat menjadi semakin peduli, tidak hanya untuk orang lain yang membutuhkan, tapi juga peduli terhadap kondisi kesehatan diri sendiri,” tutupnya.
(Benneo)
