INTERESTNEWS – KLATEN – Pemerintah Kabupaten Klaten menegaskan komitmen kuat untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan melindungi profesi guru dalam rangka menghadapi tantangan era digital serta menyambut Indonesia Emas 2045.
Hal ini disampaikan dalam Pidato Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) PGRI ke-80 dan Hari Guru Nasional (HGN) Tahun 2025 di gedung PGRI Klaten, Rabu (26/11/2025).
Peringatan tahun ini terasa istimewa dengan hadirnya sinergi antara kepemimpinan daerah (Bupati/Wabup) dan Ketua PGRI yang baru menjabat.
Ancaman “Indonesia Jeblok” di Era Digital
Dalam pidatonya, Bupati Klaten, Hamenang Fajar Ismoyo, S.I.Komp. menyoroti bahwa Indonesia Emas 2045 hanya tinggal 20 tahun lagi. Ia mengingatkan bahwa bonus demografi harus dikelola dengan baik, karena jika gagal, Indonesia Emas bisa menjadi Indonesia ‘Jeblok’ (gagal).
Tantangan di dunia pendidikan semakin besar seiring dengan masifnya era digitalisasi. Kehadiran HP, tablet, hingga Artificial Intelligence (AI) seperti ChatGPT, menuntut guru untuk memiliki kreativitas dan modifikasi dalam pola mengajar agar mampu mencetak generasi penerus yang lebih berkualitas. Klaten sendiri diakui memiliki potensi SDM yang unggul.
“Ada komitmen kuat untuk terus bersinergi dan berkolaborasi dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Klaten,” ujar Hamenang Fajar Ismoyo, seraya menyampaikan doa terbaik bagi kesehatan dan kelancaran tugas guru, terutama bagi yang masih berstatus honorer.
Komitmen Perlindungan Guru dan Tuntutan PPPK
Isu krusial mengenai perlindungan profesi guru menjadi perhatian utama. Hamenang Fajar Usmoyo menyinggung tantangan ketika upaya mendisiplinkan siswa dapat berujung pada kriminalisasi guru.
“Ada komitmen dari Bupati, Wakil Bupati, dan DPRD untuk mendukung dan melindungi para guru agar tidak mudah dikriminalisasi dalam menjalankan tugas mulia mendidik,” janji Hamenang Fajar Ismoyo, disambut tepuk tangan hadirin.
Sementara itu, Wakil Ketua PGRI Kabupaten Klaten, Bapak Suwarja, S.Pd, M.Si, dalam wawancara di acara puncak, menegaskan bahwa PGRI terus memperjuangkan kesejahteraan guru. PGRI mendesak realisasi janji pemerintah untuk mengangkat guru tidak tetap (GTT) menjadi PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) Paruh Waktu.
Guru TK Sabet Juara Paduan Suara, PGRI Gelar 9 Rangkaian Kegiatan
Acara puncak peringatan yang dihadiri sekitar 500 orang (diperkirakan 5% dari total 10.000 anggota PGRI Klaten) ini menutup total sembilan rangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan, dengan tema besar “Guru Hebat, Indonesia Kuat, Pendidikan Maju.” Rangkaian kegiatan tersebut meliputi:
1. Pemasangan bendera dan spanduk.
2. Pertandingan tenis lapangan dan bola voli.
3. Lomba paduan suara.
4. Donor darah.
5. Ziarah ke makam Dr. Sulistyo (mantan PB PGRI).
6. Seminar pendidikan.
7. Bakti sosial (Baksos).
8. Puncak acara peringatan.
Dalam Lomba Paduan Suara HUT PGRI ke-80 Tingkat Kabupaten Klaten, kelompok guru Taman Kanak-kanak (TK) berhasil meraih Juara 1 (Terbaik). Kelompok yang terdiri dari 16 guru TK ini berhasil mengalahkan guru dari jenjang SD, SMP, dan SMA.
“Kami sangat senang dan bangga, karena sebagai guru TK, kami mampu menjadi juara terbaik di Kabupaten Klaten,” ungkap salah satu peserta, Tri Puji Hartono. Atas prestasi ini, mereka menerima uang pembinaan sebesar Rp 1.500.000.
(Sino)
