​Gelombang Anti Kekerasan: Ratusan Warga Klaten Ikrar Massal Lindungi Perempuan dan Anak di CFD

INTERESTNEWS – ​KLATEN – Menjadi saksi bisu sebuah gerakan sipil yang kuat di jantung Kabupaten Klaten. Ratusan warga yang memadati area Car Free Day (CFD) Alun-Alun Klaten berpartisipasi dalam sebuah aksi masif yang diprakarsai oleh Dewan Pengurus Cabang Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) Kabupaten Klaten.(30/11/25).

Aksi damai ini berfokus pada penggalangan komitmen kolektif melalui penandatanganan pakta integritas sebagai ikrar anti kekerasan terhadap perempuan dan anak.

​Acara yang digelar untuk memperingati Hari Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak ini berhasil menarik perhatian total sekitar 150 peserta, yang terdiri dari 75 anggota WKRI dan 80 masyarakat umum.

Kehadiran masyarakat yang signifikan ini menunjukkan resonansi isu keamanan kelompok rentan di tengah publik Klaten.

​Mendorong Keberanian Melapor: Sinyal Keras untuk Korban.

​Ketua DPC WKRI Kabupaten Klaten, Kristiana Sriandayani, menjelaskan bahwa inisiatif ini bukan sekadar kegiatan seremonial atau upaya sosialisasi belaka.

Ia menegaskan bahwa aksi ini berfungsi sebagai dorongan keras bagi korban untuk segera bersuara dan mencari bantuan.

​“Kami tidak hanya fokus pada upaya preventif di tingkat komunitas. Yang lebih penting, kami ingin menghapus rasa takut dan stigma yang sering dialami korban. Kami mendorong perempuan yang mengalami kekerasan agar berani melapor kepada pihak terkait, baik itu PPA kepolisian, dinas sosial, atau lembaga pendamping.

Penanganan yang cepat dan efektif hanya bisa dilakukan jika korban berani melangkah maju,” tegas Kristiana.

​Menurutnya, penguatan mental dan kesadaran hukum bagi korban adalah kunci utama dalam memutus rantai kekerasan.

​Pakta Integritas: Simbol Komitmen Sipil Anti Kekerasan.

​Momen sentral dan paling berkesan dari kegiatan ini adalah sesi penandatanganan pakta integritas massal. Dokumen ini dirancang sebagai deklarasi publik, menjadi simbol komitmen bersama antara organisasi dan seluruh lapisan masyarakat yang hadir.

BACA JUGA:  Awali Konser Musik Dalam Festival IKM di Klaten 2024

​Isi dari pakta integritas tersebut mencakup janji untuk:
​Tidak melakukan segala bentuk kekerasan terhadap perempuan dan anak.

​Aktif berpartisipasi dalam pencegahan kekerasan di lingkungan terdekat.
​Siap menjadi pelapor atau saksi jika mengetahui adanya tindak kekerasan.
​Setelah penandatanganan, anggota WKRI melanjutkan aksi mereka dengan melakukan long march di sepanjang jalur CFD. Sambil berjalan, mereka menyebarkan pamflet, stiker, dan edukasi penting mengenai hak-hak perempuan dan anak, serta memberikan nomor kontak layanan darurat kepada publik.

​Upaya Berkelanjutan Menuju Klaten Aman
​WKRI Klaten menyatakan bahwa inisiatif di CFD ini merupakan langkah awal dari serangkaian upaya berkelanjutan. Mereka berharap momentum kolaborasi yang terjalin dengan masyarakat dapat menciptakan efek berganda, menumbuhkan kesadaran kolektif yang kuat dari tingkat RT hingga desa.

​“Kami percaya bahwa menciptakan lingkungan yang aman bukanlah tugas pemerintah atau aparat penegak hukum semata, melainkan tanggung jawab kita bersama sebagai warga Klaten. Melalui sinergi ini, kami optimistis dapat secara efektif membantu menurunkan angka kekerasan di wilayah kami,” tutup Kristiana, menyuarakan harapan agar Klaten segera menjadi ‘Zona Aman’ bagi seluruh warganya, khususnya kelompok rentan. (Benneo)

Mari Bagikan