INTERESTNEWS, -GROBOGAN – Kabupaten Grobogan perlahan bangkit usai dilanda banjir yang merusak ribuan hektare lahan pertanian. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menggandeng Pemerintah pusat, daerah, serta Bank Indonesia turun tangan memberikan bantuan bagi para petani yang terdampak.
Bantuan tersebut meliputi benih padi, mesin pompa air, alat transplanter, hingga 28 unit rumah burung hantu (rubuha) sebagai pengendali hama.
Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin) menyebut peran Grobogan sangat penting dalam menjaga ketahanan pangan nasional.
“Kabupaten ini menyumbang hampir 10 persen dari kontribusi pangan Jawa Tengah. Maka lahan pertanian yang sudah masuk RT/RW harus kita pertahankan. Tidak boleh dialihfungsikan,” tegasnya.
Ia menekankan tantangan pangan semakin kompleks akibat perubahan iklim dan alih fungsi lahan.
“Panjenengan semua adalah pahlawan pangan Indonesia. Maka menjaga lahan dan hasil panen adalah bagian dari perjuangan kita bersama,” ujarnya.
Bupati Grobogan Setyo Hadi menjelaskan bahwa banjir yang terjadi pada pertengahan Mei 2025 telah merusak 373 hektare sawah dan 15 hektare tembakau di Kecamatan Tegowanu. Tanaman padi yang masih berusia 25–30 hari terendam dan mengalami puso. Sebanyak 439 rumah warga juga terdampak.
“Titik jebol di Sungai Renggong sudah selesai diperbaiki, dan sejumlah tanggul kritis lainnya masih dalam proses,” jelasnya.
Setyo Hadi menegaskan bahwa Grobogan adalah daerah terluas kedua di Jawa Tengah dengan potensi pertanian mencapai 124 ribu hektare. Komoditas unggulannya meliputi padi, jagung, kedelai, bawang merah, pisang, tebu, dan tembakau.
“Bantuan ini bukan hanya dukungan moril, tapi harapan nyata bagi kami untuk bangkit demi ketahanan pangan dan kesejahteraan petani,” ucapnya.
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah, Defransisco Dasilva Tavares, menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari langkah strategis nasional untuk meningkatkan produksi pangan.
“Swasembada pangan adalah bagian dari Asta Cita Presiden. Grobogan dan Demak jadi titik penting untuk penguatan produksi pertanian,” ujarnya.
Petani Desa Sukorejo, Sunardi, menyampaikan rasa terima kasih atas bantuan yang diterima.
“Sawah saya sempat surut, tapi hujan turun lagi dan air naik. Kami mohon talang pintu bisa dibersihkan dari sampah supaya air lancar,” katanya.
Berikut bantuan untuk Penanganan Sawah Terdampak Banjir di Kabupaten Grobogan. Benih Padi dari Kementerian Pertanian sebanyak 13.625 kg untuk Luas Lahan: 545 hektare diberikan ke 16 kelompok tani di Kabupaten Grobogan.
Berikutnya Mesin Pompa Air dan alat transplater dari Bank Indonesia untuk Kelompok Tani Ngudi Raharjo dan Kelompok Tani Ngudi Mulyo I.
Selain itu ada pula bantuan 28 Unit Rumah Burung Hantu (Rubuha) untuk pengendalian hama dalam rangka peningkatan produktivitas tanaman padi. Diserahkan ke Pemkab Grobogan dari Bank Indonesia. (*/Iwan Prasetyo)