Penguatan Peran Organisasi Wanita Lintas Agama untuk Pencegahan Stunting Menuju Indonesia Emas

Interestnews,- Bali – Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Bali melaksanakan Sosialisasi Peningkatan Pencatatan Calon Pengantin di Hotel Harris jalan Sunset Road, Selasa (18/12/24).

Sosialisasi ini bertujuan untuk memperkuat dan bersinergi menciptakan program yang terintegrasi, mencakup edukasi, pemantauan kesehatan ibu dan anak, serta peningkatan kualitas gizi melalui distribusi pangan yang bergizi.

Kegiatan ini juga dihadiri dari Kasbangpol prov. Bali, Pengurus FKUB Prov. Bali, Forpela Prov. Bali, Forgimala Prov. Bali, Perwakilan Agama Islam, Hindu, Kristen, Katolik, Budha, dan Khonghuchu. MDA Prov. Bali, Yowana Bali, WHDI Prov. Bali, PAKIS, KMHDI dan Satgas BKKBN dan peserta yang hadir 85 orang.

Dalam sambutannya Ketua umum FKUB Provinsi Bali Ida Pangelingsir Agung Putra Sukahet menyampaikan pentingnya silaturahmi antar umat beragama, kumpul, bersama, cepaka cepiki dan foto-foto bersama dengan mengisi topik-topik bahasan menuju Indonesia emas yang telah dicanangkan oleh Presiden RI.

“Pentingnya menjalin silaturahmi antar umat beragama kumpul, bersama, cepaka cepiki dan foto-foto bersama dengan mengisi topik-topik bahasan menuju Indonesia emas yang telah dicanangkan oleh Presiden RI.” Ujarnya.

Menurutnya stunting di Bali mesti berhasil karena Bali merupakan barometer kerukunan antar umat beragama di Indonesia untuk itu stunting di Bali juga bisa menjadi barometer bagi daerah daerah lain di Indonesia ujarnya.

“Bali merupakan barometer kerukunan antar umat beragama.” Jelasnya lagi.

Stunting atau kondisi gagal tumbuh pada anak yang disebabkan oleh kekurangan gizi kronis, sangat mempengaruhi kualitas generasi masa depan Indonesia.

Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), stunting berisiko tinggi terhadap perkembangan fisik dan mental anak, yang pada akhirnya akan menghambat pencapaian potensi manusia secara maksimal. Untuk itu, penguatan peran organisasi wanita lintas agama dalam pencegahan stunting menjadi hal yang sangat penting dalam menuju Indonesia Emas 2045.

BACA JUGA:  Klaten Gelar Ajang Innovation Award 2024, Berikan Efek Positif

Sedangkan dr Luh Gede Sukardiasih wanita sebagai ibu di rumah tangga memiliki peran kunci dalam memastikan gizi anak-anak mereka tercukupi.

Organisasi wanita lintas agama dapat membantu menguatkan peran ibu dalam keluarga dengan menyebarkan informasi tentang pentingnya pemberian ASI eksklusif, pemberian makanan bergizi sejak usia dini, serta pengawasan kesehatan rutin anak, katanya lagi menambahkan.

“Melalui pendekatan yang inklusif dan berbasis pada prinsip-prinsip agama yang dapat diterima oleh berbagai kelompok, pesan-pesan tersebut dapat diterima dengan lebih luas dan efektif. Organisasi wanita lintas agama memiliki potensi besar dalam memberikan kontribusi terhadap penanggulangan stunting.” Jelasnya lagi.

Dengan keanekaragaman latar belakang agama yang mereka miliki, mereka mampu menjangkau berbagai kelompok masyarakat, memberikan penyuluhan, serta mengedukasi mengenai pentingnya gizi seimbang, pola asuh anak yang baik, serta pentingnya akses kesehatan yang memadai.

“Bersama-sama, kita dapat mewujudkan Indonesia yang lebih sehat, cerdas, dan siap menghadapi tantangan global, menuju Indonesia Emas 2045 yangllintas agama dalam pencegahan stunting menjadi hal yang sangat penting dalam menuju Indonesia Emas 2045” pungkasnya.

Usai pemaparan stunting yang disampaikan oleh pembicara peserta diberikan kesempatan untuk tanya jawab yang dipandu oleh moderator.

Sosialisasi peningkatan pencatatan catin diakhiri dengan foto bersama sebagai symbol persahabatan dan komitmen bersama dalam memelihara keharmonisan antar umar beragama di pulau Bali. (Iren)

Mari Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *