Anjing Kucing Potensi Rabies, Wajib Antisipasi

interestnews, –  Berita 19 ekor anjing terdeteksi positif Rabies di Denpasar Bali. Hendaknya perlu diwaspadai. Bukan saja anjing, nyatanya Kucing rentan Rabies.

Apa Sih Rabies Itu
Rabies dikenal sebagai penyakit anjing gila, merupakan penyakit menular akut yang sangat berbahaya dan berpotensi besar menyebabkan kematian.
Rabies disebabkan oleh virus rabies yang menyerang sistem saraf pusat pada manusia dan hewan berdarah panas. Virus ini ditularkan melalui saliva (air liur) hewan yang terinfeksi rabies, seperti anjing, kucing, kera, sapi, kambing, kuda, kelelawar, berang-berang, anjing hutan, rubah, monyet, dan rakun. Penularan dapat terjadi melalui gigitan, cakaran, atau kontak langsung dengan mukosa (misalnya mata, mulut, atau luka terbuka.
Gejalanya Apa Saja
Gejala awal rabies pada manusia menyerupai flu, seperti:
Sensasi linu pada bagian yang digigit, demam tinggi, menggigil,udah merasa lelah, nyeri otot, kesulitan menelan, kesulitan tidur di malam hari
Jika gejala tersebut tidak segera ditangani, kondisi yang lebih buruk dan parah mungkin akan terjadi.
Gejala Lanjutan
Gejala lanjutan yang dapat dialami oleh penderita rabies, seperti: Kram otot, Sesak napas, Halusinasi, Koma.
Begitu gejala klinis muncul, rabies hampir 100% berakibat fatal. Infeksi rabies hanya dapat dicegah, tidak diobati.
Penyakit ini tergolong sangat berbahaya karena berpotensi besar menyebabkan kematian. Penyakit ini dapat ditularkan dari hewan terinfeksi ke manusia melaui gigitan.
Menyerang Sistem Syaraf
Virus rabies dapat menyerang sistem saraf pusat pada manusia, yang menyebabkan berbagai gejala seperti cemas dan kebingungan, kelumpuhan parsial, agitasi, dan halusinasi. Fase gejala terakhir adalah hidrofobia atau rasa takut terhadap air.
Hidrofobia pada penderita rabies disebabkan oleh rasa sakit yang luar biasa pada penderitanya ketika menelan cairan, termasuk air dan air liur. Infeksi penyakit ini menyebabkan kejang yang hebat di tenggorokan saat seseorang mencoba menelan.
Hidrofobia
Hidrofobia pada penderita rabies disebabkan oleh rasa sakit yang luar biasa pada penderitanya ketika menelan cairan, termasuk air dan air liur. Infeksi penyakit ini menyebabkan kejang yang hebat di tenggorokan saat seseorang mencoba menelan.
Penularan penyakit rabies bisa terjadi pada manusia tak cuma dari gigitan anjing atau hewan penular lainnya. Menurut Ahli dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), penularan juga dapat terjadi tanpa gigitan misalnya melalui luka terbuka.
Kucing Salah Satunya Dapat Krna Rabies
Rabies adalah penyakit akibat virus dengan nama serupa, yang ditularkan kepada manusia melalui air liur hewan terinfeksi. Penyakit rabies dapat menular kepada sesama hewan, hewan ke manusia, atau dari manusia ke manusia.
Beberapa orang lainnya telah sembuh dari rabies dengan menggunakan metode yang sama. Meskipun tidak semua kasus memberikan hasil positif yang sama, sungguh luar biasa bahwa kini ada peluang untuk bertahan hidup dari penyakit yang tadinya dianggap fatal tanpa vaksinasi.
Hal ini terjadi bahkan jika, secara hipotetis, kucing itu akhirnya mati karena rabies (yaitu ia hanya dapat menularkan penyakit itu, paling tidak, 5 hari setelah ia menggigit Anda).
Menjaga kontak dari hewan yang berpotensi memiliki virus rabies.
Tak terbatas pada anjing, rabies juga bisa terjadi pada kucing. Yuk cari tahu ciri-ciri kucing rabies di sini!

BACA JUGA:  Mabes TNI Awali Kerja di Tahun 2023, Gelar Doa Bersama

Penyakit ini bisa menyebar ke sesama hewan dan menjadi sangat fatal jika menginfeksi manusia. Dan bila itu terjadi, jangan ragu untuk segera konsultasi ke dokter, ya! Namun, pemilik kucing tak perlu khawatir karena virus penyebab rabies bisa dicegah dengan vaksinasi dan pemeriksakan kesehatan hewan secara rutin.

Namun, rabies pada kucing bisa dicegah dengan vaksinasi maupun pemeriksaan kesehatan ke dokter hewan secara rutin. Vaksinasi adalah salah satu cara terbaik untuk menjaga kesehatan kucing dan melindunginya dari risiko rabies.

Perlu diketahui bahwa rabies umumnya menyerang sistem saraf pusat, kemudian menyebar hingga ke sistem saraf bagian otak. Rabies bisa menyerang berbagai jenis hewan mamalia. Adapun hewan yang menjadi penyebar virus rabies disebut sebagai reservoir host.

Hewan yang termasuk kategori reservoir host yaitu sigung, musang, dan kelelawar.

Kaucing termasuk resisten dan bukan hewan penyebar virus rabies.

Penyebab paling umum rabies pada kucing adalah gigitan hewan. Gigitan tersebut kemudian menularkan virus lewat air liur. Selain gigitan, penularan virus rabies pada kucing juga bisa terjadi lewat luka terbuka atau melalui selaput lendir mata, hidung, dan mulut pada kucing.

Seekor kucing yang terinfeksi rabies bisa menularkan virus pada manusia. Umumnya kucing akan menggigit manusia dan virus pun menyebar lewat kontak air liur.

Rabies bisa menular jika terjadi sentuhan dengan selaput lendir ataupun luka yang kamu miliki.

Penyebaran virus rabies pada manusia juga bisa terjadi melalui cakaran. Meskipun cukup jarang, penyebaran virus lewat cakaran hewan sangat mungkin terjadi.

Saat kamu dicakar atau digigit kucing hingga menyebabkan luka, segera hubungi dokter. Tindakan medis yang cepat bisa meminimalkan risiko terjadinya penyebaran virus dan kemungkinan yang tidak diinginkan.

BACA JUGA:  Ridwan Hisjam Usulkan Revolusi Energi Terbarukan Indonesia (RETINA)

Salah satu tanda kucing rabies yaitu adanya bekas gigitan hewan pada tubuh kucing. Jika kucing mengalami bekas gigitan akibat diserang hewan lain, maka langkah terbaik yang bisa dilakukan adalah membawanya ke dokter hewan terdekat.

Biasanya dokter hewan akan memberikan pertolongan pertama, kemudian dilakukan penyuntikan vaksin rabies. Setelah itu, kucing akan diisolasi dan dilakukan observasi untuk mengetahui gejala maupun perkembangan kesehatan selanjutnya.

Berikut ciri-ciri kucing rabies yang penting untuk kamu ketahui:

1. Perubahan Perilaku

Adanya perubahan perilaku bisa jadi tanda kucing rabies. Kucing peliharaan yang biasanya tenang, tiba-tiba menjadi penuh semangat atau gelisah. Sedangkan, kucing yang biasanya ekstrovert berubah menjadi kurang penyayang dan sering mengasingkan diri.

2. Lebih Sensitif

Tanda kucing rabies lainnya adalah lebih sensitif. Kucing akan lebih agresif saat ada yang mendekati. Selain itu, kucing juga akan lebih galak terhadap hewan lain dan pemiliknya sendiri.

3. Lendir di Mulut 

Rabies dapat menimbulkan rasa sakit, termasuk pada otot-otot mulut kucing. Akibatnya mereka kesulitan mengontrol air liurnya sendiri. Gejala rabies pada kucing yang sangat terlihat yaitu sering meneteskan air liur. Bahkan, pada kondisi yang cukup kritis, mulut kucing akan mengeluarkan busa.

4. Lumpuh 

Ciri-ciri kucing rabies yang terakhir adalah mereka terlihat begitu lemas. Rabies pada kucing menyebabkan mereka kehilangan kontrol pada otot tubuh. Akibatnya, kucing mengalami kelumpuhan, koma, hingga kematian.

Itulah penjelasan mengenai rabies pada kucing dan bagaimana ciri-ciri kucing rabies. Kini saatnya #JagaSehatmu dan kucing kesayanganmu. Jangan lupa memberi perhatian lebih pada hewan peliharaan dan periksa kesehatannya secara rutin. (gbgs)

Mari Bagikan

Tinggalkan Balasan