Iman Dalam Perbuatan Untuk Berbagi Kasih

Interestnews,- Seringkali kita berpikir berbagi kasih tunggu ada perayaan hari-hari besar. Tunggu hari politik atau hari khusus lainnya. Tidaklah demikian Gereja JKI Kristus Gembala Sejati. Sesuai dengan visi misinya; menjadikan jemaat yang berkualitas dan misi dan misinya gereja sebagai kepanjangan tangan Tuhan.

Holyland ke Turki selama 14 hari, menikmati liburan usai pendemi

Gereja yang digembalan oleh pasangan hamba Tuhan Pdt. Frederik Leonard Mudeng, M.Th bersama sang istri tercinta Pdt. Dra Tri Oktoriyanti L, M.Pd tak hanya menunggu moment-moment khusus atau perayaan. Setiap waktu bila saat berkat Tuhan tercurah pasangan yang tampak solid dalam sevisi ini langsung action dan eksekusi ke lapangan.

Pasangan hamba Tuhan ini sangatlah bersyukur ketiga putra-putrinya; Gloria NLM, Benaya LM, dan Hadassah YLM sangat mendukung pelayanan yang ada selama ini.

Bayi baru keluarga baru dalam keluarga Daryanto dan Yatmini, diasuh sebagai anak dan layaknya keluarga.

“Gereja Kami sederhana sana di sebuah perumahan namun Tuhan menempatkan kami jadi berkat di sana. Kami melayani kompleks pelacuran, LGBT, Penjara dan lain sebagainya.” Jelas Yanti kepada interestnews saat berkunjung ke Sumber Rejo untuk berbagi kasih.

Pasangan hamba Tuhan ini juga rutin mengajar di Akpol Semarang

Beberapa waktu lalu, sangatlah bersyukur dapat bersama kedua hamba Tuhan ini menuju JKI Injil Kasih Karunia yang di gembalakan oleh Pdt. N.Daryanto bersama istri tercinta Yatmini, bersama kedua ank terkasihnya Henokh Krisetya dan Nathan Kristya, domsili di kawasan Pabelan, Kab Semarang.

Daryanto menggembalakan sekitar 60 lebih jemaat dan 20 anak yang belum dibaptis.

Keunikan hamba Tuhan ini ialah, menjadikan rumahnya sebagai home industri yang telah memiliki banyak pelanggan. UMKM berbahan dasar singkong ini memiliki citra rasa sendiri. Maknyus. Tak heran karena diramu dengan kasih dan doa serta hasil dari usaha ini juga untuk membiayai anak-anak asuh yang mereka terima sebagai keluarga.

BACA JUGA:  Doa Bersama dan Pelantikan Pengurus PGPI Kota Palangka Raya
Pdt. Frederik Leonard Mudeng, S.Th bersama sang istri tercinta Pdt. Tri Oktoyanti berkunjung ke JKI Injil Kasih Karunia.

“Kami tidak mau anak asuh yang kami terima seperti panti asuhan tapi kami menjadikan mereka sebagai keluarga, sebagai anak. Mereka bagian dari keluarga. Anak kami. Sudah ada yang kuliah dan baru saja ada bayi yang ibunya tidak menginginkannya sejak dalam kandungan.” Jelas Yatmini menjelaskan.

Pdt Frederik Dan Pdt Yanti berbagi kasih membawa sejumlah Susu dan snack untuk anak-anak yang ada. Adalah saat yang indah dan menyenangkan ketika kita dapat berbagi kasih, Jelas Pdt Frederik. Hamba Tuhan yang humble dan sederhana ini tidak banyak bicara, namun sekali bicara ada sesuatu rema yang dapat dipetik. Lain halnya dengan Pdt Yanti, seorang ibu yang energik dan cekatan serta sigap dalam pelayanan tanpa pandang bulu.

Ibadah dilayani oleh anak muda JKI Kristus Gembala Sejati

“Suatu hari, ketua Sinode Kita Bapak Adi mengatakan anak saya menjadi seorang dokter. Dalam hati saya berkata tidak mungkin namun Puji Tuhan saat ini tergenapi anak saya sudah jadi dokter dan saat ini bekerja di Jakarta.” Ungkap Frederik dengan nada bersyukur.

Kembali, minggu, 27 November lalu, kedua hamba Tuhan ini melayani bersama tim praise worship (anak muda) di Salatiga di sebuah gereja kecil yang digembalakan Pdt Habel Nuban, yang jemaatnya sebagian besar para nahasiswa. Selain melayani juga berbagi kasih sembako dan peralatan sabun di sini. Tampak sangat sukacita menikmati kebersamaan makan bersama. Berbagi kesaksian dan cerita. Alangkah indahnya, bila saudara seiman rukun dan saling memperhatikan ke sanalah berkat Tuhan tercurah.

Pdt Frederik dan Pdt Yanti usai ibadah dan berbagi kasih foto bersama Jemaat JKI Gaten, Salatiga

Ada Banyak kesaksian yang terjadi dalam kehidupan pelayanan hamba-hamba Tuhan ini.

“Kami tidak ada apa-apanya, semua hanya karena iman. Apapun dalam kehidupan ini dalam pelayanan ini semua hanya boleh karena beriman. Musa lahir dengan iman kedua orangtuanya memiliki keberanian menaruh di sungai Nil yang sebenarnya sebuah tempat yang memiliki resiko jika ketahuan.” Papar Federick saat membawakan sharing firman Tuhan di JKI Gaten. (**)

Mari Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *