Interestnews,- Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) membuka Musyawarah Nasional Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Munas HIPMI) XVII Tahun 2022, di Ballroom Hotel Alila Solo, Kota Surakarta, Jawa Tengah, Senin (21/11/2022).
Dalam sambutannya, Presiden Jokowi menekankan pentingnya para pelaku usaha untuk membangun kepercayaan bahkan hingga ke tingkat global. Munas HIPMI ini diselenggarakan selama tiga hari, yaitu 21-23 November 2022. Acara pembukaan Munas XVII HIPMI 2022 di Solo. turut hadir dalam acara tersebut adalah Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, Ketua DPR RI Puan Maharani, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal(BKPM) Bahlil Lahadalia, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thoir, Menteri Koperasi dan Usaha Mikro Kecil (UKM) Teten Masduki, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranomo, dan Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka.
“Kalau kita jadi pengusaha juga yang kita bangun adalah kepercayaan orang terhadap kita. Ini juga sebagai negara kita juga membangun kepercayaan internasional, kepercayaan global, kepercayaan negara-negara lain terhaap Indonesia. Ini yang tidak mudah. Ini yang tidak mudah, Ujar Jokowi.
Menurut Presiden Jokowi, Indonesia baru saja menyelesaikan tanggung jawab sebagai presidensi G20 dan selanjutnya dipercaya untuk memegang keketuaan Association Of Southeast Asian Nations (ASEAN).
“Kepercayaan itu bukan sesuatu hal yang mudah diperoleh. Kepercayaan global itu diraih Indonesia karena sejumlah indikator yang konkret dan riil.”
Di katakannya, kondisi ekonomi Indonesia sudah bagus, di antara negara-negara G20 Indonesia termasuk yang terbaik. Ini membangun kepercayaan dari sana. Sebagai ketua G20, menyelenggarakan KKT G20 di Bali, ekonomi Indonesia di kuartal III tahun 2022 berada di angka 5,72 persen dan tingkat inflasi masih dapat dikendalikan, yaitu di angka 5,7 persen. Nilai ekspor Indonesia di kuartal III juga masih dapat tumbuh sebesar 21,6 persen.
“Neraca perdagangan kita juga sudah 30 bulan berturut-turut selalusurplus. Artinya, yang berproduksi di dalam negeri itu barang-barangnya masih banyak yang menerima. Ingat, negara lain tidak seperti ini,” Ujar Jokowi.
Pada kesempatan tersebut, Presiden juga mengingatkan kepada semua pihak untuk berhati-hati dalam membuat kebijakan di tengah posisi dunia global masih penuh ketidakpastian dan sulit diprediksi. Kesalahan dalam mengambil kebijakan dapat berdampak terhadap sejumlah sektor kehidupan masyarakat.
“Saya selalu berpesan kepada seluruh menteri, hati-hati membuat kebijakan dalam posisi yang sangat rentan seperti ini. Jangan keliru, jangan salah. Utamanya yang berkaitan dengan hajat hidup orang banyak,” Kata Presiden Jokowi. (JT)