UAS Larang Belanja, Dolar Singapura Terus Melesat

INTERESTNEWS — Ustadz Abdul Somad alias UAS melarang belanja di Singapura, tetapi Dolar Singapura terus melesat naik. Ujarannya tidak berdampak. Pendakwah kondang Indonesia itu kembali viral. Penceramah agama kondang ini sering mengumbar keresahan di berbagai kalangan dengan ajarannya yang ekstremis dan segregasi. Alhasil menuai banyak protes, sebut saja dari kalangan artis seperti Niki Nirzani. Niki dengan lantang berkata: ”Urusan gue masuk neraka, urusan gue.” Kala itu UAS menyebut nama Niki Nirzani adalah orang yang masuk neraka.

Kali ini kabar yang mengejutkan terjadi. Otoritas Singapura, melalui Kementerian dalam Negeri Singapura (MHA) menyebut UAS menyebarkan ajaran ekstremis dan segregasi. Karena itu, Pemerintah Singapura menolaknya dengan keputusan bahwa dirinya tidak boleh memasuki wilayah Negara Singapura.

UAS
Ustadz Abdul Somad alias UAS

Keputusan Pemerintah Singapura tersebut langsung menyebar luas lewat media-media internasional. Dunia menahan nafas, apa yang terjadi? Nyatanya hingga berita ini naik pos, hal tersebut tidak berdampak pada nilai tukarnya.

Sontak saja, saat UAS mendapatkan keputusan ini, bertindak cepat menyerukan umatnya untuk tidak lagi belanja ke negara kecil ini. Padahal Singapura adalah negara yang aman, ramah, dan maju.

“Hari ini barangkali tidak perlu menggunakan uang kita untuk berbelanja ke Singapura. Kita bisa mengalihkannya untuk berwakafat bersama UAS,” tulisnya dalam unggahan akun Instagram pada Minggu (22/5/2022).

Dampaknya terhadap Dolar Singapura

Lantas, apakah seruan ini berdampak? Tentu saja tidak. Alhasil nilai tukar dolar Singapura menembus ke atas Rp 10.755/SG$ pada pukul 09.17.09, menurut OCBC.NISP.

Pertumbuhan ekonomi Singapura sangat mengandalkan ekspor. Indonesia merupakan salah satu pasar ekspor terbesar Singapura. Jika seruan UAS memiliki pengaruh pada boikot produk dari negara tersebut, pastinya akan sangat berdampak. Sebaliknya, hal tersebut jauh dari ekspektasi pendakwah agama tersebut.

BACA JUGA:  KAMIJO Dukung IKN, Agoest: Kami Bangga dengan Jokowi

Seorang pengusaha ekspor/impor yang tidak menyebutkan namanya mengatakan bahwa ujaran UAS tersebut tidak akan mempengaruhi perekonomian Negara Singapura.

“Negara Singapura itu negara kecil, tetapi pertumbuhan ekonominya sangat besar. Tidak mungkin hanya karena pernyataan UAS dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi Singapura. Lihat saja kursnya. Masyarakat kita itu pintar dan cerdas tidak akan mudah tergoyahkan hanya karena seseorang, meskipun dia tokoh agama. Kita dapat melihat karakter tokoh itu. Apakah ia seorang yang patut menjadi teladan? Saya muslim. Hal yang baik sesuai Kitab Suci saya terima. Bila sudah tidak, ya abaikan saja dan kita doakan. Insya Allah UAS memperoleh hidayah,” ujarnya.

Denny Siregar.

Komentar Denny Siregar

Aktivis media sosial Denny Siregar pun tak ketinggalan mengatakan bahwa pemerintah Singapura bersikap waspada dengan isu agama.

Menurutnya, seharusnya UAS dan pendukungnya justru bersyukur. Sebab, UAS dapat terhindar dari UU terorisme Singapura yang terkenal tidak kompromi.

“UAS juga bisa dihukum mati karena dianggap berpotensi membuat kerusuhan rasial di Singapura. Saya ketawa nonton Somad marah-marah karena tidak boleh masuk Singapura. Catat ya, tidak boleh masuk! Bukan dideportasi! Deportasi itu kalau ia sudah di dalam wilayah Singapura terus diusir dari sana. Kalau tidak boleh masuk bahkan cuma menunggu di depan pagar doang terus disuruh pulang,” ujar Denny Siregar pada kanal Youtube Cokro TV, pada Sabtu (21/5/2022).

Menurut Denny Siregar, pemerintah Singapura bersikap waspada dengan isu agama. Sebab, Singapura punya pengalaman pahit sekitar tahun 1984.

Pada tahun itu, Singapura memasukkan agama dalam kurikulum pelajaran di sekolah, tetapi malah ada temuan yang mengerikan.

Siswa di sekolah menjadi terkotak-kotak berdasarkan agamanya, sehingga mereka tidak fokus belajar. Selain itu, di negara dengan ikon Singa ini pernah terjadi kerusuhan rasial. (Ls)

Mari Bagikan

Tinggalkan Balasan