INTERESTNEWS — Aksi Damai Sekretaris Jenderal Garda Juang Indonesia bersama para aktivis menyuarakan aspirasi tuntutan tolak intoleranisme dan radikalisme. Aksi damai berlangsung Rabu (11/5/2022) pukul 14:00 WIB di kantor Kementerian Agama RI dan di depan Patung Kuda, Jakarta Pusat.
Intoleranisme dan radikalisme mengganggu suasana agama dengan perpecahan yang terjadi saat ini di Cilegon, Jawa Barat. Ini sebagai bukti adanya gangguan membuat rakyat Indonesia melawan tindakan intoleranisme dan radikalisme serta mengusirnya. Aksi damai ini menindaklanjuti seruan membela cinta tanah air dengan berjuang menegakkan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) harga mati.
Menurut informasi dari Oscar Pendong, Menteri Agama telah menerima tuntutan suara aksi rekan-rekan aktivis di kantor Kementerian Agama RI. Ini sebagai bentuk aspirasi tuntutan suara masyarakat bagi bangsa Indonesia yang adil, tentram, damai, sejahtera serta rukun saling menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
“Selanjutnya, kami sebagai rakyat Indonesia ingin menyelamatkan aspek kehidupan berbangsa dengan mencegah perpecahan kehidupan beragama. Kami cinta tanah air dengan damai serta menindak dengan seruan segera tangkap para pelaku yang mengangguan keamanan dan ketentraman NKRI yang bukan ideologi Pancasila,” tegas Sekjen Garda Juang Indonesia Sandra CH.
Tidak sampai di situ, “Kami juga menegakkan ajaran Bhinneka Tunggal Ika dengan rasa persatuan dan kesatuan. Kami akan berusaha mencegah perpecahan agama di bumi negeri tercinta ini. Kami ingin membangun persaudaraan yang rukun damai serta menjauhkan ajaran radikalisme, khilafah dan ajaran perusak generasi bangsa di bumi negeri ini.” pungkasnya. (HM)