INTERESTNEWS — Inilah kendala dalam realisasi program pelepasan Merdeka Ekspor. Firman Soebagyo, salah satu anggota Komisi IV DPR RI, menyatakan kendala tersebut dalam acara daring “Program Pelepasan Ekspor 2021”, Minggu (15/8/2021).
Para petani hingga saat ini berhadapan dengan kendala ini, sehubungan dengan pernyataan Presiden Joko Widodo dalam acara daring tersebut. Melalui program pelepasan Merdeka Ekspor, Presiden berharap kita dapat mengakomodasi produk-produk hasil komoditas pertanian dengan total lebih dari Rp72T. Kita mengekspor komoditas pertanian tersebut melalui bandar udara dan pelabuhan laut di berbagai daerah di Indonesia. Karena itu, kita perlu melakukan pendampingan untuk para petani agar mampu melakukan ekspor produk unggulan di setiap daerah secara langsung. “Tentunya kami menyoroti di lapangan bahwa para pedagang masih menikmati ekspor-ekspor pertanian sekarang ini. Bukan petaninya karena belum bisa melalakukan ekspor sendiri,” ujar Firman.
Baca juga: Tingkatkan Ekspor Komoditas Pertanian dan Tuntaskan Pandemi Covid-19
Ekspor pertanian pada 2020 mencapai Rp451,8 triliun, naik 15,79% berbanding 2019 yang angkanya mencapai Rp390,16 triliun. Lalu, pada semester pertama tahun ini (Januari-Juni 2021) ekspor mencapai Rp282,86 triliun, naik 14,05% berbanding periode yang sama tahun 2020.
Menurut Firman, yang menjadi kendala adalah sulitnya birokasi di pemerintahan dan juga faktor komunikasi dengan pembeli luar negeri. Itulah sebabnya perlu adanya petani mendapat pendampingan agar dapat melakukan ekspor secara langsung.
Di samping itu, ia tegaskan pemerintah perlu membuat regulasi untuk melindungi komoditas-komoditas strategis Indonesia. Ini bertujuan agar kelompok-kelompok tertentu tidak hanya menikmati sendiri. Bahkan, menurutnya sebagian barang komsumsi masih mengimpor. (IN)