INTERESTNEWS – Klaten – Komunitas pengguna Radio Pancar Ulang (RPU) Jabalkad frekuensi 148840 yang mengambil nama dari Gunung Jabalkad di Bayat, Klaten, secara rutin mengadakan pertemuan untuk mempererat kebersamaan dan kerukunan antar anggotanya. (Minggu,19/10/2025).
Pertemuan rutin ini dihadiri 100 lebih anggota yang aktif. diselenggarakan setiap tiga bulan sekali.
Ketua RPU Jabalkad, Bapak Wahyu Catur Arsanto, menjelaskan bahwa tujuan utama dari pertemuan triwulanan ini adalah untuk mengakrabkan anggota, memberikan kesempatan untuk bertemu dan bersilaturahmi secara langsung.
“Jadi tahu wajahnya, tahu orangnya, karakter orangnya itu kalau bisa bertemu langsung,” ujar beliau. Selain silaturahmi, pertemuan ini juga bertujuan untuk memupuk pendanaan, karena operasional dan pemeliharaan RPU membutuhkan biaya.
Edukasi Anggota Baru dan Kode Etik Bersiar
Wahyu Catur Arsanto juga menyampaikan harapannya, terutama untuk anggota baru. Ia berharap anggota lama dapat memberikan edukasi dan contoh yang baik kepada anggota baru.
Hal ini penting karena anggota baru sering kali kurang bijaksana dalam menggunakan frekuensi, seringkali menuruti kesenangan tanpa memperhatikan kaidah-kaidah bersiaran lewat frekuensi udara, yang diatur oleh undang-undang dan pasal.
Kegiatan Sosial dan Kemanusiaan
Selain pertemuan rutin, RPU Jabalkad juga aktif dalam kegiatan sosial melalui relawan Jabalkat.
Mereka siap membantu kapan saja dalam menghadapi kebencanaan dan kegiatan kemanusiaan.
Salah satu anggota seniior bernama Sumarno mengatakan:
Aksi sosial yang pernah dilakukan antara lain:
Musim Kemarau:
Melakukan suplai air bersih ke tempat-tempat yang membutuhkan, seperti Bayat dan Gunungkidul. Mereka juga siap siaga untuk memadamkan kebakaran.
Musim Penghujan:
Melaksanakan penebangan pohon dan terlibat dalam penanganan insiden orang hanyut (kenter).
Kerelawanan:
Relawan Jabalkat terdiri dari berbagai anggota, termasuk relawan desa dari Kecamatan Bayat dan Wedi.
“Mereka bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan relawan lainnya.
Fungsi radio dalam kegiatan ini juga sebagai alat pantauan untuk mengatasi berbagai hal, seperti kebakaran, kematian, kecelakaan, banjir, dan orang hanyut”.kata Kawuloalit (KA) panggilan akrab udara.
KA menambahkan: Jika frekuensi sedang dipakai untuk pemantauan, anggota komunitas lain harus menghentikan komunikasi mereka. karena frekuensi baru emergency, tambahnya
Gunung Jabalkad sendiri merupakan lokasi berdirinya tower RPU tersebut, dan juga merupakan nama sebuah gunung di Bayat, Klaten.
(Benneo)