Founder ICC California Hadiarso Adi: “Generasi Muda Butuh Mentoring, Peranan Gereja, Guru & Lembaga Kristiani Bersatu”

INTERESTNEWS, – SALATIGA – Ps. Dr. Hadiarso Adi, Founder Impact Christian Church (ICC) California, USA mengatakan bahwa Generasi Muda saat ini kehilangan arah.

Hal ini dikatakannya kepada interestnews.or.id saat ditemui usai memberikan pemaparan di Gedung Bethel Area pada Seminar Hamba Tuhan dan guru PAK Se – Kota Salatiga,  yang diselenggarakan atas kerjasama Pembimas Kristen dan Yayasan Jelai Kasih Indonesia, Rabu (8/10/25).

“Generasi muda kita saat ini kehilangan arah sebab mereka hidup dalam masa informasi tehnologi. Mereka menerima banyak informasi yang macam-macam dari medsos tanpa filter dan mentor.” Ujarnya dengan nada prihatin.

Menurutnya, baik di Amerika Serikat tempat ia tinggal juga Indonesia tempat ia dilahirkan maupun di seluruh dunia problemnya sama.

“Saya rasa problem anak muda sama, di Amerika, Indonesia bahkan seluruh dunia sama. Generasi muda mendapatkan informasi dengan begitu mudahnya sehingga mereka memaknai dan melakukan sesuai dengan yang mereka pandang baik. Ini berbahaya.” Katanya lagi.

Kegagalan dalam menangani generasi muda saat ini adalah kegagalan pemimpin gereja. Semua terletak bagaimana pemimpin gereja dalam merangkul anak muda. Tentu saja, tidak menurut pola lama tapi harus kreatif.

“Problemnya ya tergantung pemimpin. Kegagalan dalam generasi muda adalah kegagalan seorang pemimpin. Saat ini, yang dibutuhkan adalah para pemimpin gereja harus rendah hati saling membuka diri untuk bekerjasama memikirkan bagaimana menyikapi penanganan generasi muda menjadi generasi yang mengasihi Tuhan. Berkarakter Kristus dan berdampak di tengah masyarakat bahkan bangsa dan negara.” Ujarnya penuh semangat.

Dikatakannya, generasi muda yang dimaksud adalah usia antara 12 – 23 tahun. Generasi ini, masa pencarian jati diri. Masa pertumbuhan mental.

Saat di mana, saat di mana generasi ini membutuhkan mentor yang dapat mengarahkan mereka dengan baik.

BACA JUGA:  Kebersamaan Tim Hantar PAMI Salatiga Sabet Emas Terbanyak

Menjadi filter untuk semua yang mereka dapatkan lewat tekhnologi internet.

“Solusinya adalah mereka butuh mentor. Nah, di sini seharusnya gereja mengambil peranan untuk melahirkan generasi muda yang tangguh dan berkarakter Kristus pasti berdampak di mana pun berada. Hanya saja saat ini, generasi muda tidak tertarik dengan gereja. Di sinilah peranan gereja harus proaktif dan kreatif. Jika tidak, gereja akan kehilangan generasi muda yang seperti: sadrak, messah dan Abednego. Generasi Yusuf.” Tegasnya.

Hadiarso Adi, mengatakan tidak ada kata terlambat. Gereja harus bangkit. Lembaga – lembaga dan guru-guru agama Kristen seperti saat ini, harus bersatu, bergandengan tangan merangkul dan mementorin anak muda.

“Tidak ada kata terlambat. Gereja lewat hamba-hamba Tuhan, guru agama dan lembaga Kristiani harus bersatu merangkul dan menjadi mentor bagi anak muda kita. Iya, itu tadi mari saling rendah hati, kumpul bersama bersatu. Tuhan pasti menolong. Amin” Tandasnya. (*)

Mari Bagikan