Lasma M Simbolon: “Retreat Era Pemerintahan Prabowo – Gibran, Hal Positif Guna Memperbaharui Fokus Kepemimpinan Baru”

Interestnews.- Lasma M Simbolon pemerhati perempuan, Ketua Yayasan Wanita Dan anak Sarfat Indonesia, sekaligus Ketua Bidang pemberdayaan Wanita dan perlindungan Anak Badan Kerja Sama Gereja Lembaga Kristen Indonesia (BKSG – LKI) provinsi Jawa Tengah mengatakan bahwa retreat Era Pemerintahan Prabowo – Gibran merupakan hal positif guna memperhabarui fokus pekemimpinan setiap Kepala daerah ke depan. Tegak lurus satu komando langsung dari Presiden RI. Sabtu, (22/2/25)

Lasma mengatakan, pemerintahan Prabowo  – Gibran telah melaksanakan retreat sebanyak dua kali yaitu; retreat Kabinet Merah Putih pada bulan oktober dan Retreat seluruh Kepala Daerah 21-28 Februari 2025, dengan tempat yang sama di Akmil Magelang.

“Ini kan yang kedua, menurut saya kegiatan ini positif. Dari pada satu-satu, pemborosan, waktu, tenaga dll, lebih baik sekaligus malah efisien. Arti Retreat adalah aktifitas menarik diri untuk merenung, intropeksi diri atau memulihkan energi batin dan guna memperbaharui fokus hidup. Di kalangan Kristen hal ini dilakukan terhadap pemimpin-pemimpin Gereja yaitu pembekalan leadeship.” Kata lasma.

Lebih lanjut dikatakannya, Presiden Prabowo memiliki darah kental sebagai TNI, itu sebabnya, Presiden ingin mensosialisasikan pola kepemimpiannya sebagai seorang militer. Tegak lurus satu komando dalam melaksanakan kepemimpinannya hingga ke bawah.

“Saya rasa Presiden ingin memantapkan jiwa kepemimpinannya langsung melalui retreat ini. Menanamkan rasa cinta tanah air, satria dalam mengambil keputusan untuk kepentingan rakyat sehingga setiap kepala daerah fokus membangun daerah yang dipimpinnya terarah dan langsung ke implementasi program dengan progresif dan terarah dengan penuh perjuangan dan penuh semangat 45” Tegasnya.

Bagi Lasma, usai retreat seluruh kepala daerah akan berhadapan langsung dengan segala permasalahan di setiap daerahnya masing-masing mulai; konflik “politik”, tekanan fisikal, kemiskinan, iklim , bencana alam, pengangguran dan infrastruktur masih menjadi tantangan abadi kepala daerah. Praktek KKN dan masih banyak tantangan lain yang juga dihadapi seperti pemerintahan yang ingin bersih dari praktik KKN.

BACA JUGA:  Kasih Sayang Ibu Tidak Terhingga Sepanjang Masa

“Pembekalan di Retreat guna menghadapi setiap sikon usai Retreat terjun langsung di masyarakat , konflik “politik”, tekanan fisikal, kemiskinan, iklim , bencana alam, pengangguran dan infrastruktur masih menjadi tantangan abadi kepala daerah. Praktek KKN dan masih banyak tantangan lain yang juga dihadapi seperti pemerintahan yang ingin bersih dari praktik KKN, menambah deretan tantangan yang harus diselesaikan oleh kepala daerah. Jadi setidaknya melalui Retreat ini para kepala daerah telah siap setiap sikon dan kebijakan, langkah dan kebijakan untuk setiap daerah yang dalam kepemimpinanya.” Jelasnya lagi.

Masih menurut Lasma, negeri kita Indonesia tercinta ini harus di pimpin oleh kepala daerah yang berani mengambil sikap tegas. Tak ada kemerdekaan tanpa perjuangan yang keras. serta semangat untuk membangun daerahnya.

Keputusan dari Partai PDI Perjuangan untuk melarang kepala daerah yang diusung oleh partainya, menurut Lasma kurang bijak dan cukup sensitif terhadap membangun kepercayaan masyarakat terhadap Partai akan semakin merosot.

“Saat ini, seluruh rakyat Indonesia sedang menanti-nantikan langkah apa yang akan diambil oleh seorang Presiden terhadap keputusan dan kebijakan yang diambil oleh Ketua Partai PDI perjuangan sehingga 47 Kepala Daerah mengikuti instruksi Megawati dengan tidak ikut Retreat di Magelang. Kita berdoa agar semua baik-baik saja.” Tandas Lasma. (*)

Mari Bagikan