Agro Wisata Jambu Kristal, Pesona Gunung Lawu


INTERESTNEWS — Agro Wisata Jambu Kristal pesona Gunung Lawu, sebab Wisata Jambu ini terletak di sebuah desa di kaki Gunung Lawu. Di desa ini mayoritas penduduknya adalah petani  Jambu. Tanaman pohon jambu kristal dengan buahnya yang lebat menjadi pemandangan yang menarik para pengunjung. Agro wisata ini memiliki nama “Hellena Jambu”.

Agro wisata ini mendukung program pemerintah Dinas Parawisata Provinsi Jawa Tengah yang mencanangkan pengembangan obyek wisata di daerah masing-masing. Ini untuk menggali dan membangkitkan potensi wisata yang inovatif dan kreatif agar tidak monoton. Hal ini akan menarik minat para wisatawan untuk kembali lagi setelah berkunjung karena ada sesuatu yang berbeda. “Jangan puas dengan yang ada, harus ada inovasi,” ujar Purwanto, Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Parawisata Provinsi Jawa Tengah.

Kamsianto adalah warga yang menangkap visi tersebut. Ia membuka perkebunan Jambu Kristal yang kemudian berkembang menjadi agro wisata. Desa Jatirejo kecamatan Ngargoyoso kabupaten Karanganyar Jawa Tengah adalah desa pinggiran. Awalnya penduduk di sini mayoritas hidup dari bercocok tanam. Padi dan ketela adalah tanaman pokok.

agro wisata Jambu Kristal

“Awal 2015, para petani di Jatirejo mulai membuka diri bercocok tanam sesuatu yang baru. Warga mulai merintis perkebunan. Tersebutlah Wajibto salah satu warga Dusun Candi. Itulah awal mula budi daya tanaman komoditas jambu merah yang pertama kali masuk,” ujarnya kepada Agung dari INTERESTNEWS.

Selanjutnya Kamsianto mengatakan bahwa seiring bergulirnya waktu pada 2016, ada persaingan harga di pasar. Petani mulai melirik komoditas baru, yaitu: jambu kristal, jambu yang renyah dan tidak berbiji. Pada tahun itu juga petani menanam jambu kristal. Kamsianto memelopori warga Jambutokal, Desa Jatirejo, Kecamatan Ngargoyoso, Karanganyar, hingga berkembang menjadi desa Agro Wisata Jambu Kristal. Kemudian warga memberi nama Agro Wisata Jambu Kristal “Hellena”.

BACA JUGA:  Museum Arkeologi Sangiran, Situs Warisan Dunia Unesco

Ramai Pengunjung

Argo wisata ini mampu menarik para wisatawan dari dalam maupun luar kota. Tidak heran, jika jalan menuju desa ini mulai macet apalagi dengan mulai berakhir pendemi menuju endemi. Agro wisata ini makin ramai pengunjung. Tentu saja masih menerapkan prokes sesuai dengan anjuran pemerintah. Pengunjung dapat memetik sendiri Jambu tersebut.

Kepala Desa Jatirejo Sugeng SPd saat wawancara terpisah mengatakan bahwa setiap hari libur Sabtu dan Minggu merupakan waktu yang paling ramai. Wisatawan datang dan pergi silih berganti. Jalan pasti macet. Tempat-tempat kuliner apalagi, penuh pengunjung. Sajian kuliner beragam dengan bumbu yang sedap dan ndeso. Anda dapat menikmati makanan dengan ramuan bumbu khas warga karena setiap wilayah desa memiliki citra rasa sendiri yang unik. Mungkin sama di tempat lain namun pasti berbeda rasa khas.

agro wisata Jambu Kristal

Selain para wisatawan, tempat ini juga menjadi wisata edukasi untuk para pelajar di waktu selesai semester. Ada banyak hal yang dapat ditemukan di tempat ini. Pohon-pohon yang tertata rapi dan asri. Penduduknya yang solid saling mendukung untuk mengembangkan agro wisata ini. Ibu-ibu PKK dan kelompok-kelompok komunitas lain saling berlomba untuk melakukan sesuatu agar lewat agro wisata ini menarik minat pengunjung untuk datang kembali.

“Kami mencanangkan  pengembangan wisata di desa ini bersama warga. Kami juga telah merencanakan untuk fasilitas penunjang wisata di desanya dengan rencana pembuatan terminal wisata yang baru. Rencana tersebut sudah memasuki pembuatan master plan di salah satu tanah kas desa yang berdekatan dengan perkebunan para petani jambu merah dan kristal. Serta pembangunan wahana-wahana yang lainnya,” pungkasnya. (Agung)

Mari Bagikan

Tinggalkan Balasan