Stop Anak Lahir Stunting, Kolaborasi BKKBN dan PGI

INTERESTNEWS — Penurunan angka stunting di Indonesia masih berada pada angka 1,6% per tahun. World Health Organization (WHO) pun menilai kasus ini terbilang tinggi di Indonesia. Karena itu, stop anak lahir stunting menjadi ujung tombak menurunkan kasus stunting di Indonesia. Deputi Bidang KSPK BKKBN, Nopian Andusti, menyampaikannya dalam pertemuan dengan MPH-PGI, di Grha Oikoumene, Jakarta, Rabu (16/3/2022).

Presiden Joko Widodo menunjuk Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) sebagai badan yang bertanggung jawab dan memimpin pelaksanaan percepatan penurunan stunting di Indonesia. Targetnya adalah penurunan 14% hingga 2024. “Tugas ini sangat berat karena tenggat waktunya hanya 2 tahun dan persoalan stunting menjadi sangat krusial. Karena itu, kami sangat mengharapkan adanya kerjasama dengan PGI dalam rangka menurunkan kasus stunting,” katanya.

Lebih lanjut, Nopian menjelaskan bahwa strategi utama pencegahan stunting sejak sebelum menikah. Tiga bulan sebelum menikah calon pengantin harus memeriksa kesehatannya untuk memastikan bahwa mereka dalam kondisi sehat.

Pertemuan BKKBN bersama MPH-PGI dan staf di ruang pertemuan Lantai 3

Selain itu, BKKBN sudah menyediakan aplikasi Elektronik Siap Nikah dan Hamil (Elsimil). Aplikasi ini memberikan pendampingan dan pencegahan stunting bagi calon pengantin. “Bagaimana pesan ini bisa sampai? Kami sangat berharap dan memohon bantuan PGI, sehingga stop anak lahir stunting bisa tercapai,” ungkap Nopian.

Respons PGI

Ketua Umum PGI (Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia), Pdt. Gomar Gultom, menyambut baik ajakan BKKBN. Menurutnya, stunting (nirgizi) memang menjadi persoalan pelik di Indonesia. Karena itu, PGI pun telah memiliki program khusus terkait hal ini. “Gereja selama ini terpanggil untuk terlibat melawan stunting, namun memiliki keterbatasan karena PGI tidak punya umat. Jadi PGI harus menggandeng para pemimpin gereja,” ujarnya.

BACA JUGA:  Kiat Isolasi Mandiri Jika Terpapar COVID-19

Sementara itu, Sekretaris Eksekutif Bidang KKC PGI, Pdt. Jimmy Sormin menuturkan, keikutsertaan PGI dalam isu stunting dimulai bersama Kemenkes RI sejak 2018 lewat program Gizi Seimbang. Selanjutnya pada 2019 melalui program persiapan pranikah, dengan melakukan pembinaan kepada para pendeta maupun penatua dalam konseling pranikah, yang dilaksanakan di Sumba Timur, Sumba Barat Daya, dan Sumba Barat.

Pewarta: Markus Saragih dan Boy Tonggor Siahaan

Mari Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *