Karangturi Lasem, Kaya Budaya & Tertoleran

INTERESTNEWS — Karangturi Lasem, Desa Wisata terbaik yang kaya dengan wisata budaya dan toleran. Desa ini, merupakan sebuah Desa Wisata yang menarik dengan budayanya. Desa ini terpilih sebagai salah satu simbol perwujudan toleransi antarumat beragama dengan beragam etnis dan suku ada di sini. Jawa Tengah memang gudangnya toleransi dengan budaya yang santun dan mumpuni membuat jiwa Kebinekaan Tunggal Ikanya sangat kental. Mari mengenal lebih dekat desa unik satu ini, Rabu (16/3/22).

Karangturi Lasem

Bangunan Berasitektur Tionghoa

Desa ini berada di Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Memasuki wilayah desa ini, deretan bangunan berarsitektur Tionghoa tempo dulu berjejer rapi. Aroma khas kemenyaan hio semerbak saat memasuki beberapa bangunan ini. Sangat tepat untuk pilihan spot foto yang menarik.

Dalam melestarikan bangunan cagar budaya, orang sekitar mengenal desa ini sebagai kampung pecinan karena kentalnya nuansa Tionghoa di sini. Itulah sebabnya destinasi utama wisata Lasem meliputi cagar budaya bangunan pecinan dan Museum Nusantara. Demikian pula, UNESCO telah menetapkan batik tulis Lasem sebagai warisan dunia dan kopi lelet Lasem yang khas melegenda. Kota tua penuh budaya.

Denah Lokasi Desa Wisata Karangturi Lasem

Mengenal Lasem, kota tua yang penuh budaya pasti lekat juga mengenal sentra Batik Lasem yang melegenda. Batik carnival “Lasem Fest” sangat banyak peminat. Banyak kegiatan seperti: Kesengsem Lasem, Laseman, Metamorfosa, dan masih banyak lagi. Kegiatan ini melibatkan masyarakat setempat yang sangat terkenal dengan jiwa toleransinya. Hal ini sangat menarik minat para wisatawan asing atas Batik Lasem, sebelum pendemi.

Pembuatan Desa Wisata Karangturi “Dewi Linusa”

Tahun 2021 pemerintah dan warga masyarakat ingin mengembangkan potensi wisata di desa ini. Khususnya Dinas Parawisata Provinsi melakukan renovasi Lasem Kota Pusaka. Penataan Lasem Kota Lama termasuk Desa Karangturi sebagai bagian prioritas pembangunan cagar budaya dari Kementerian PUPR menggerakan Wisata Literasi Nusantara. Pembuatan Desa Wisata Karangturi “Dewi Linusa” Desa Wisata Literasi Nusantara adalah membantu program pemerintah pusat Gerakan Literasi Nusantara dari Kemendikbud.

BACA JUGA:  Desa Wisata Dieng, Kaya Pesona Alam dan Budaya

Selain itu, ada juga Museum Islam Nusantara di kompleks Makam Adipati Tejokusumo, Masjid Besar Lasem dengan jendela bertuliskan Al Qur’an 30 Juz, Pondok Pesantren di kampung Pecinan dan Tiongkok Kecil menjadi bagian destinasi integrasi pendidikan literasi Nusantara.

Batik Tulis yang melegenda di Karangturi Lasem

Warga Indonesia mengenal batik tulis Lasem atas warna merahnya yang berani dan polanya yang cukup beragam. Hal tersebut juga berhubungan erat dengan sejarah hasil akulturasi dari budaya China dengan warga di tempat di Lasem. Anda dapat praktek sendiri langsung membatik.

Fransiska atau panggilan akrabnya Chika aktif memperkenalkan batik tulis Lasem sesudah jatuh hati pada budaya dan batik kota itu. Namun kami tidak berhasil berbincang dengannya, kami mengatur waktu kemudian hari.

Bangunan Berasitektur Tionghoa

Melestarikan Budaya Bangsa Indonesia Lewat Batik dari Karangturi Lasem

“Sejak pendemi pengunjung berkurang. Sekarang sudah mulai sih semoga pendemi ini sudah berakhir. Bisa normal. Selama ini turis asing jarang. Jika nanti normal penghasilan akan bertambah,” ujar salah satu pedagang kue keliling.

Berbicara Lasem benar-benar tidak selalu mengenai batik tulisnya yang legendaris, dan juga cerita Laksamana Cheng Ho sampai beberapa bangunan tua yang menghiasnya. Melestarikan budaya dan kreativitas daerah kita yang beragam akan membuat nama Indonesia harum. (las)

Mari Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *