interestnews, – Marthen Toelle tokoh Senior Salatiga menganggap interpelasi DPRD terhadap Walikota Salatiga sebagai Tindakan Kekanak – Kanakan.
“Jika Walikota Salatiga Ingin Berbuat Sesuatu Sesuai Visi Misinya, Apa Yang Telah Perbuat DPRD/Anggotanya Untuk Salatiga. Ini kekanak-kanakan. Tidak semudah itu. Harus ada dasarnya.” Ujar beliau tertawa saat menyambangi Rumah Dinas Walikota Salatiga Senin, (12/5/25).
Kunjungan tersebut sebagai wujud dukungan moral terhadap Walikota Salatiga Robby Hernawan Walikota Salatiga terpilih agar tidak terpancing dengan hal-hal yang tidak mendasar.
” Saat ini Robby Hernawan adalah Bapak Salatiga. Mari kita dukung bekerja sesuai dengan visi misinya. Baru memulai bekerja. Apa yang harus dipertanggung jawabkan. Mengangkat masalah di masa lalu hubungannya dengan Walikota terpilih apa?” Ujarnya lagi sambil tertawa.
Lebih lanjut dikatakannya, ada statmen akhir tidak ada kepentingan pribadi dalam masalah ini. Ini merupakan pembelaan diri.
” Emangnya, semua hak dan kewenangan DPRD untuk kepentingan pribadi? Doa & harapan saya untuk ini, karena DPRD tidak diberi kewenangan utk membuat/ memutuskan suatu kebijakan utk dieksekusi…! Maksud saya sebelum menjalankan hak dan kewenangan DPRD, mok Iyo lakukan penelitian, contoh soal penertiban pasar pagi:
1. Berapa sih jumlah pedagang disana.
2. klarifikasi adminstratif KTP apakah mereka penduduk Salatiga atau (?).
3. Apakah lokasi tersebut memang diijinkan utk jualan.
4. Dishub/ lantas dimana letak Marka jalan (?).
5. apakah markah jalan boleh digunakan utk dagang (?).
6. alasan alasan mereka pedagang jualan di sana (?).
Hasil-hasil penelitian seperti inilah baru pantas diajukan pertanyaan kepada Walikota Salatiga. Kalau hanya asumsi-asumsi saja , contoh sederhana: rakyat Salatiga siapa yg dirugikan (?) berapa jumlahnya (?) kerugian material berapa (?) kalau rugi-rugian saja ya. Semoga hal di atas dapat dipahami jika masih memiliki Integritas karena telah mendapat mandat dari rakyat Salatiga sebagai anggota DPRD Salatiga. Warga Salatiga itu tidak bodoh. Itu saja! ” Ujar Marthen Toelle tegas.