interestnews.or.id,- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghimbau Kepala-Kepala Daerah Hindari ABS (Asal Bapak Senang) Atas Setiap Data yang ada. harus benar-benar mengecek data ke lapangan dan tidak hanya menerima sekedar laporan saja.
Dikatakannya sudah tidak musimnya lagi ABS (Asal Bapak Senang). Harus mengadakan pengecekan turun ke lapangan. Jangan hanya pelaporan tanpa pengecekan langsung.
Presiden menyampaikan pernyataan tersebut dalam Rapat Koordinasi Nasional Kepala Daerah dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Se-Indonesia Tahun 2023 yang dihadiri oleh para menteri Kabinet Indonesia Maju, Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit P, Jaksa Agung ST Burhanuddin, gubernur, bupati, wali kota, ketua DPRD, pangdam, dandim, danrem, kapolda, kapolres, kajati, kajari, kepala BPS seluruh Indonesia, dan pejabat negara lainnya.
Jokowi mengingatkan agar BPS di Daerah meninformasikan angka-angka yang sebenarnya apa adanya. Termasuk agar para kepala daerah berhati-hati terhadap penerapan tarif yang ditetapkan oleh keputusan kepala daerah.
“Contoh saja tarif PDAM (perusahaan daerah air minum). Hati-hati. Kalau urusan listrik itu urusan kita, urusan BBM urusan kita, tapi daerah tarif angkutan misalnya tarif PDAM menentukan itu bisa menjadikan inflasi naik. Perhitungan kenaikan tarif harus benar-benar memperhitungkan kemampuan rakyat sebagai pelanggan,” tegas Presiden.
Jadi dihitung betul, ujar Presiden, kalau masih kuat ditahan, kalau tidak kuat naik tidak apa-apa tapi sekecil mungkin, jangan sampai ada PDAM naik lebih dari 100 persen karena data yang masuk ke saya ada. Termasuk juga berhati-hati, termasuk terhadap kenaikan harga-harga kebutuhan pokok.
“Hati-hati dengan kenaikan beras. Kita harus bekerja detail seperti itu. Apa yang naik di lapangan? Beras! Saya sudah dua hari lalu peringatkan Bulog masalah ini, karena di lapangan 79 daerah mengalami kenaikan yang tidak sedikit,” ungkap Presiden.
Ada banyak temuan seperti, kenaikan harga telur ayam di 89 daerah, kenaikan harga tomat di 82 daerah, dan kenaikan harga daging ayam ras di 75 daerah.
“Tolong bupati, wali kota, gubernur sering-sering masuk pasar cek betul apa data yang diberikan sesuai fakta-fakta di lapangan,” Katanya lagi.
Presiden Jokowi juga meminta agar Kementerian Dalam Negeri dan Bank Indonesia menyampaikan seluruh informasi terkait harga ke pemerintah daerah secara langkap.
“Pemerintah daerah semuanya memiliki data. Saya kira semuanya sudah tahu bagaimana menutup ongkos transportasi, meningkatkan produktivitas petani misalnya tomat mahal perintahkan tanam tomat, cabai mahal, perintahkan tanam cabai,” Jelas Jokowi.
Jokowi pun memerintahkan agar para kepala daerah dapat bekerja keras mendeteksi informasi dan data-data di lapangan. (in)