Eco Enzyme Disambut Gembira oleh PKK Kampung Karangmojo

INTERESTNEWS — Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kampung Karangmojo menyambut dengan gembira eco enzyme, Senin (8/11/2021). Pasalnya ibu-ibu PKK tersebut memanen eco enzyme setelah tiga bulan dari pembuatan sampai panen, tepatnya dari Agustus hingga November 2021. Mereka berasal dari Dukuh Karangmojo RT 004, RW 002 Desa Krasak, Kecamatan Teras, Kabupaten Boyoalai, Jawa Tengah.

Eco enzyme adalah hasil fermentasi dari limbah dapur organik yang berupa buah-buahan dan gula merah. Limbah organik ini dapat memberikan manfaat kesehatan dan kebersihan. Menurut Septhy Sio Damayana Simanjuntak.S.Th, S.Pd. selaku tim dari Salatiga menjelaskan manfaatnya. Ia mengatakan: “Manfaatnya adalah sebagai pembersih lantai kamar mandi dan menghilangkan bau tidak enak dalam kamar mandi.”

“Selain itu, enzim tersebut dapat berguna juga sebagai sabun cuci baju dan cuci piring, merontokkan kerak panci, pelembut pakaian, meredakan infeksi kulit dan alergi, membantu penyembuhan luka, kompres jerawat, dan masih banyak lagi kegunananya,” ujar Septhy.

Lebih lanjut Septhy menambahkan: “Ampas dari enzim tersebut berguna sebagai pengharum ruangan setelah ampasnya dikeringkan. Cara mengeringkannya adalah dengan memasukkan ampasnya ke dalam kantong kain dan gantung di rumah. Kita juga dapat menghaluskan ampas tersebut di blender untuk menghilang bau dalam kloset. Hal ini dapat membantu mengurai bakteri di septic tank. Selain itu ampasnya dapat menjadi pupuk alami yang berguna untuk tanaman.”

“Seluruh anggota PKK di Kampung Karangmojo menyambut antusias kegiatan pembuatan eco enzyme ini karena merupakan sesuatu yang baru dan bermanfaat banyak. Selain itu, bahan untuk pembuatan eco enzyme tersebut tersedia di Kampung Karangmojo RT 004, RW 002 Desa Krasak, Kecamatan Teras, Kabupaten Boyoalai. Melalui kegiatan ini, harapan ke depan warga dapat membuat eco enzyme sendiri dengan memanfaatkan sumber alam dan limbah yang ada di kampung” Jelas  Hj Ismiyati S.Pd selaku Ketua PKK di Dukuh Karangmojo.

BACA JUGA:  Penyu Hijau Dilepasliarkan untuk Dongkrak Populasinya

Pewarta: Paulus Suyatno

Mari Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *